Pasuruan (WartaBromo.com) – Belasan emak-emak mendatangi Polres Pasuruan Kota, Senin (16/10/2023). Mereka melapor ke polisi telah menjadi korban investasi bodong.
Ika, satu dari belasan emak-emak tersebut mengatakan, ia dan teman-temannya mengikuti semacam arisan, yang belakangan ternyata sistemnya layaknya investasi. Perempuan dengan inisial R lah yang menjadi penampung modalĀ dari emak-emak ini.
Emak-emak itu menyetor uang “modal” dengan besaran yang variatif. Lalu dijanjikan akan mendapat keuntungan dalam waktu empat hingga tujuh hari.
“Misalnya Rp1.000.000 akan dapat Rp1.350.000. Lalu ada yang VIP, Rp10.000.000 jadi Rp15.000.000,” kata Ika.
Tidak hanya itu, para korban juga diiming-imingi hadiah berupa emas hingga sepeda motor. Ika mengaku bergabung dengan investasi bodong tersebut sudah tiga bulan.
Ketika awal-awal bergabung, semuanya berjalan lancar. Setiap peserta mendapat keuntungan selalu diberitahukan. Tetapi sejak pekan lalu, komunikasi macet dan R diduga kabur. Uang “modal” peserta investasi itu pun diduga turut dibawa R.
Ika sendiri mengaku rugi Rp11 juta. Kemudian peserta lainnya berinisial FT mengaku rugi hingga Rp51 juta. Lalu ada juga FN yang mengaku mengalami kerugian Rp4 juta.
Total peserta yang melakukan investasi menurut dia mencapai 90-an orang. Mereka berasal dari Pasuruan Raya hingga luar Pasuruan seperti Gresik dan Malang.
“Kerugian semua anggota ditotal mencapai Rp3 miliar,” imbuh Ika.
Sementara itu Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Makung Ismoyo Jati menanggapi, pihaknya sudah menerima laporan emak-emak tersebut.
Polisi setelah ini akan segera melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait laporan tersebut. Ia juga mengimbau jika ada korban lainnya agar melapor ke Polres Pasuruan Kota.
“Ibu-ibu ini melaporkan dugaan penipuan. Hal ini akan didalami penyidik Polres Pasuruan Kota,” ujar Makung. (tof/may)