Sukapura (WartaBromo.com) – Korban rem blong di Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia. Kerasnya benturan menyebabkan luka fatal di badan korban.
Korban diketahui bernama Fian (17), warga Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan yang kala itu bersepeda bersama Hendrik Kurniawan (17), warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan.
“Saat kejadian, Fian membonceng Hendrik. Berjalan dari arah selatan, sampai di TKP ketika jalan menurun, rem diduga takĀ sehingga menabrak bangunan gapura,” jelas Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Sapari melalui Kanit Gakkum Ipda Aditya Wikrama, Minggu (07/05/2023).
Akibat benturan keras itu, Fian menderita luka parah. Dalam video amatir yang beredar, nampak mengeluarkan darah dari mulutnya. Korban pun akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, Hendrik yang dibonceng, hanya mengalami luka. Berupa patah kaki kanan. “Sempat dirawat di Puskesmas setempat,” imbuhnya.
Polisi pun sudah melakukan olah TKP. Serta mengamankan motor matik nopol N2531PB yang ditumpangi dua korban.
Polisi juga menghimbau, masyarakat yang hendak berwisata di kawasan puncak Bromo, hendaknya memperhatikan kelayakan kendaraan.
Dimana pada hari yang sama juga ada pasangan suami istri (Pasutri) asal Kota Probolinggo alami rem blong di sore hari. Titik atau lokasinya sama dengan kejadian sebelumnya. Juga menggunakan sepeda motor jenis matik.
Mayoritas, motor matik selalu mengalami masalah. Ketika berada di jalur menurun. Masalah itu berupa tidak berfungsinya rem dengan baik. Sehingga kendaraan cenderung meluncur bebas tak terkendali.
Selain itu, pada motor matik, fungsi pengereman sepenuhnya bergantung pada rem cakram atau tromol pada roda. Jika keduanya tidak berfungsi maka kendaraan dipastikan ngeblong dan berbahaya bagi pengendara.
Keterangan warga sekitar, insiden rem blong belakangan semakin sering terjadi. Menyusul banyaknya wisatawan domestik yang naik ke puncak Bromo dengan motor matik itu.
Jika berada di tanjakan, motor matik memang cenderung lebih praktis dan mudah dikendarai. Karena otomatis tidak perlu mengoper perseneling atau gigi.
Tapi, keadaan berubah ketika di jalur menurun. Motor matik jauh lebih berbahaya karena hanya bergantung pada fungsi rem saja.
Diwartakan sebelumnya, insiden rem blong kembali terjadi di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Kali ini, dua remaja dibawah umur jadi korban.
Informasi yang dihimpun, insiden terjadi di samping beskem Wonderful Bromo, di Desa Wonotoro. “Info dari atas, sekitar tiga kilo dari titik tabrakan ini, motor mereka sudah blong. Di TKP, mau belok tidak bisa, sehingga menabrak bangunan,” terang warga setempat, Gondo Andono. (lai/saw/asd)