Sumberasih (WartaBromo.com) – Dalam sepekan terakhir, jalur pantura Banjarsari, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo tiga kali makan korban.
Ketiga kecelakaan yang terjadi sepekan terakhir tersebut, terekam CCTV masjid. Lokasinya, berada di depan masjid jamik Raudlatul Muttaqin, Desa Banjarsari, Sumberasih.
Penyebab kecelakaan maut di lokasi ini, adalah penyempitan jalan. Saat ini, jalur pantura Pasuruan – Probolinggo sudah menerapkan empat lajur. Namun di jembatan depan masjid itu, menyempit. Masih tetap dua jalur saja.
“Biasanya motor dari barat melaju kencang, sesampai di sini jalur sempit, nabrak berem jembatan itu,” kata Takmir masjid setempat, Ahmad Zainudin, Sabtu (06/05/2023).
Sepekan terakhir, atau sejak arus mudik berlangsung, arus lalu lintas dan volume kendaraan meningkat. Zainudin menyebut, tiga kecelakaan yang terjadi korbannya merupaka orang luar daerah.
Yang tidak paham medan dan kontur jalan di lokasi ini. Selain itu, minimnya rambu dan penerangan jalan, turut menjadi faktor penyebab kecelakaan.
Dari tiga kecelakaan itu, satu korban meninggal dunia. “Itu kejadian pertama dalam sepekan ini, ibunya terlempar masuk sungai, anaknya meninggal karena jatuh di beton,” tuturnya.
Warga pun berharap ada tindakan dari pemerintah atau pemangku kebijakan. Sebab keadaan ini, sudah terjadi bertahun-tahun.
Pada 2019 silam, warga setempat sudah melaporkan keluhan tersebut. Penyempitan jembatan menjadikan lokasi ini jalur tengkorak.
Namun hingga kini, tidak ada tindakan. Bahkan rambu-rambu pun, dipasang swadaya masyarakat. “Jukir dan takmir di sini juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir kecelakaan. Mulai memasang lampu orange peringatan di atas sini, sampai memberi tanda pada pengendara,” jelasnya.
Rekaman CCTV kecelakaan di lokasi ini, bahkan sampai diunggah ke medsos dan menyebut langsung akun sejumlah pejabat publik. Seperti Gubernur Jatim, Kofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak.
Dalam unggahan di instagram, Emil merespon keluhan warga Banjarsari ini. “@narasi_haliza trm ksh tag-nya, kami akan segera pastikan apakah ruas jalan ini memang di ruas kewenangan provinsi. Jika ruas kewenangan kota akan kami koordinasikan dgn pemkot.” tulis Wakil Gubernur di unggahan rekaman CCTV kecelakaan itu.
Warga berharap, jembatan tersebut segera diperlebar. Sehingga tidak lagi terjadi kecelakaan. Sepanjang jalur pantura Probolinggo Pasuruan, hanya jembatan Banjarsari ini saja yang belum diperlebar. (lai/saw)