25 Karta Probolinggo Lumajang dan Pasuruan Belajar Kepariwisataan dan UMKM ke Madiun

160

Probolinggo (WartaBromo.com) – Kolaborasi 25 karang taruna (karta) yang tergabung dalam Heppiii Community di wilayah Probolinggo, Lumajang dan Pasuruan menggelar studi banding mengenai pengelolaan UMKM dan pariwisata desa ke Madiun dan Magetan pada Sabtu dan Minggu kemarin. Kali ini tujuannya adalah karta di Baleasri di Magetan.

Koordinator Karta di Probolinggo Dwi Haryantoro mengatakan studi banding ini dilakukan seiring dengan berkembangnya UMKM yang dikelola oleh karta di Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang. Dwi mencontohkan di sejumlah karta seperti Brumbungan Lor yang mulai intensif ternak lele, kemudian karta di kelurahan Pilang dengan kopi mangrove dan wisata pantai.

“Daerah lain seperti di Pasuruan dan Lumajang UMKM dan wisata desanya juga terus berkembang. Karena itu kami kolaborasi dari berbagai karta untuk belajar bagaimana mengelola UMKM dan wisata desa di Madiun dan Magetan,” kata Dwi pada Selasa (7/3).

Karta Baleasri Magetan yang menjadi salah satu tujuan studi banding ini memiliki banyak unit usaha, seperti kerajinan bambu, sentra peternakan kelinci, cacing yang sudah banyak dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan, hingga Papua.

“Kami belajar bagaimana produksi, kemudian alur pengiriman barang, termasuk marketing dan promosi. Kemudian bagaimana pelibatan warga sekitar karta. Mereka juga punya studio podcast untuk warga desa,” imbuh pria yang biasa disapa cak Wari ini.

Harapannya dengan adanya kegiatan ini karta Heppiii Community di Probolinggo, Lumajang, dan Pasuruan bisa menerapkan ilmu yang didapat selama dua hari di Madiun dan Magetan.

Pihaknya juga saling berbagi informasi mengenai berbagai kegiatan yang sudah dilakukan oleh karta-karta di tiga daerah tapal kuda itu.

Usai studi banding ini pihaknya juga rutin melakukan pemantauan dan perkembangan pengelolaan UMKM dan wisata desa.

Kolaborasi antar daerah yang tergabung dalam Heppiii Community ini akan terus berkesinambungan, agar tujuan karta yang mandiri dan bisa memberikan manfaat untuk warga desa bisa terealisasi.

“Kemarin dari Probolinggo ada 11 karta, kemudian Pasuruan ada tujuh karta, Lumajang ada tujuh karta. Tiap karta diwakili masing-masing sampai enam orang yang belajar. Harapannya ilmu yang sudah didapat juga bisa ditularkan ke warga desa lainnya,” ungkapnya. (yog/yog)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.