Pasuruan (WartaBromo.com)- PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) Pasuruan tiada henti membuktikan komitmennya terkait program konservasi lingkungan. Dengan tajuk “Aksi Cinta Bumi”, CJI berikhtiar mencegah kerusakan alam lebih cepat.
Sebenarnya alam memberikan semuanya dengan gratis. Namun keramahan alam kepada kita, kadang tidak mendapat jawaban yang sebanding.
Sudah jamak, kegiatan deforestasi dengan pembukaan lahan hutan untuk pertanian dan perkebunan berakibat hutan menjadi gundul. Tidak mampu menangkap air, mengurangi penghasil oksigen. Dampaknya, alam akan menjadi tak ramah lagi. Longsor dan banjir terjadi di mana-mana. Termasuk wilayah Rejoso yang hampir setiap tahun menjadi langganan banjir.
DAS Rejoso menjadi perhatian utama PT CJI. Sungai Rejoso yang berhulu di area Gunung Bromo ke bawah menjadi target penanaman pohon.
Dengan demikian, PT CJI melakukan aksi nyata dalam mengatasi persoalan tersebut. “Sebanyak 16.000 bibit pohon di tanam di dua lokasi dataran tinggi. Yakni di Tosari dan Puspo,” Imron Gunawan selaku Humas PT Cheil Jedang Indonesia.
Di Tosari, lanjut Imron, penanaman pohon dilakukan pada Rabu, 22 Februari. Jumlahnya sebanyak 5.000 jenis cemara gunung dan kopi Arabika varian Komasti. Komasti merupakan varian kopi khusus dataran tinggi. Kegiatan ini kerjasama dengan penggiat lingkungan Bala Daun dan Kelompok Tani Hutan Tosari.
Kemudian penanaman pohon di Puspo dilakukan pada Senin, 27 Februari. Sebanyak 11.000 bibit pohon produktif ikut ditanam. Pohon produktif itu diantaranya, alpukat, kopi, cengkeh, durian dan pala. Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan KTH Rukun Maju Sejahtera yang di ketuai penggiat lingkungan senior, Makhrus Solikin.
Kegiatan tanam pohon pada kedua tempat tersebut mendapat apresiasi banyak lapisan masyarakat. Mulai dari Pemerintah, seperti DLH Kabupaten, CDK Lumajang, Muspika setempat. Juga akademisi dan sekolah-sekolah. Seperti dari UPN, Unmer, Universitas Wiranegara, ITSNU, Al Yasini dan yang lainnya. Tampak juga keterlibatan ormas seperti dari kalangan NU, HKTI, FORDAS, Pramuka dan juga kelompok tani hutan serta penggiat lingkungan lainnya.
“Selain implementasi dari visi perusahaan yang ramah lingkungan, program ini minimal mempunyai tiga fungsi- Fungsi konservasi. Yakni tangkapan air, cegah erosi dan menjadi sumber oksigen,” tegas Imron.
Selain fungsi diatas, pohon yang ditanam juga memiliki fungsi ekonomi. Hal ini karena buahnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Juga punya fungsi edukasi. Artinya membentuk pola pikir cinta lingkungan sejak dini. (day/*)