Pasuruan (WartaBromo.com) – Kisruh jelang konggres Askab PSSI Kabupaten Pasuruan akhirnya terkuak. Pihak Komite Pemilihan (KP) yang memiliki kewenangan untuk mengumumkan hasil final bakal calon Ketua, Wakil Ketua dan anggota Exco PSSI Kabupaten Pasuruan ternyata gagal.
Mereka tak mau ambil resiko atas polemik yang terjadi dalam rangkaian Konggres PSSI Kabupaten ini.
Sedianya sesuai tahapan, jadwal pengumuman final bakal calon akan ditetatapkan pada Kamis (27/10/2022) lalu. Namun, setelah ditunggu cukup lama, hingga berakhirnya waktu, ternyata belum ada kejelasan.
Ketua Komite Pemilihan, Lukiswanto yang dihubungi Sabtu (29/10/2022) kemarin, menyatakan pihaknya sudah merapatkan hal ini dengan anggota komite pemilihan yang lain. Hasilnya? “Kami tidak bisa memutuskan. Terlalu beresiko,” ujarnya.
Pihaknya juga sempat meminta saran per telepon ke Asprov PSSI Jawa Timur. Hal ini untuk meminta saran dan masukan agar langkah yang diambil KP tidak salah. “Atas saran dari Asprov dengan berbagai pertimbangan, kami akhirnya mengembalikan persoalan ini ke Askab lagi,” imbunya.
Lantas apa yang dianggap KP terlalu beresiko? Pria yang juga ketua Klub Parerejo Selection ini menilai ada banyak hal yang membuat KP tidak berani mengumumkan bakal calon sesuai tanggal dalam tahapan.
Namun, yang dianggap krusial oleh KP, lanjut Lukiswanto, adalah soal adminitrasi dari form A1 (kesediaan calon) yang menurutnya bisa beresiko jika diumumkan. “Itu yang membuat kami ndak berani. Fatal mas,” tegas pria berkumis tebal ini.
Seperti diketahui sebelumnya, dalam formulir A1 yang ditandatangani semua calon disana tertera bahwa calon yang bersangkutan (bersedia/tidak bersedia) untuk dicalonkan sebagai ….PSSI Jawa Timur. Tanda titik-titik itu tergantung dari bakal calon apa yang dikehendaki. Bisa Ketua, Wakil Ketua atau anggota Executive Committee (Exco).
Namun, yang menjadi polemik dan dinilai cacat hukum karena adanya nama PSSI Jawa Timur didalamnya. Seharusnya bakal calon itu bersedia dicalonkan ke PSSI Kabupaten Pasuruan.
Sehingga, muncul guyonan di grup-grup WA, yang salah satunya menyebutkan jika Dafiq Prima ternyata mencalonkan diri sebagai anggota Exco PSSI Jawa Timur.
“Ternyata Dafiq nyalon exco PSSI Jatim rek. Bukan nyalon di PSSI Kabupaten Pasuruan…he…he…he…,” seloroh beberapa anggota klub kepada Warta Bromo saat itu.
Nah, atas saran Asprov itulah, Lukiswanto bersama beberapa anggota KP lainnya, kemudian melaporkan hal ini kepada Iswahyudi, Ketua Askab PSSI Kabupaten Pasuruan. Termasuk pihaknya menyerahkan persoalan ini kepada Askab.
“Sudah…sudah saya laporkan. Dan sudah saya serahkan ke Askab,” cetusnya.
Jadwal penetapan/pengumuman bakal calon bukan hanya itu saja tahapan yang terlampau. Termasuk juga pada Sabtu (29/10/2022), tahapan berupa penyampaian viis dan misi para calon juga gagal. Termasuk jadwal Konggres yang sedianya disepakati pada 29 Oktober juga semakin bias.
Meski lagi-lagi atas saran Asprov saat diminta pendapat oleh Askab beberapa waktu lalu, Asprov menyarankan jika Konggres bisa dimundurkan sampai 10 hari dari jadwal pengumuman/penetapan.
Namun, karena ada beberapa tahapan yang terlewati, maka jadwal Konggres Askab PSSI Kabupaten Pasuruan pun semakin tidak jelas.
Karena sampai sejauh ini, pihak Askab atau KP juga belum menentukan siapa panitia (OC/SC) dari Konggres. Kapan waktunya dan dimana tempatnya. Termasuk bagaimana positioning para bakal calon yang sudah masuk tahap verfikasi sebelumnya. Apakah dianggap sah. Atau harus diulang semua karena ada cacat administrasi.
Untuk menjawab berbagai persoalan ini, sayangnya baik Ketua Askab PSSI, Iswahyudi maupun sekretarisnya, Reza, masih belum mau buka suara. Beberapa kali pertanyaan yang dilontarkan media ini, hanya dijawab belum. “Belum dik,” jawab abah Is-panggilan Iswahyudi saat dikonfirmasi pada Jumat (28/10/2022) lalu. (day/day)