Pasuruan (WartaBromo.com) – Kecelakaan di Tol Solo-Semarang yang menewaskan sedikitnya 5 orang warga asal Kota Pasuruan membuat keluarga dan teman dekat para korban sangat terpukul termasuk keluarga besar SMP 8 Kota Pasuruan.
Salah satu korban tewas bernama Evi Kristina, guru BK yang masih aktif di SMP 8 Kota Pasuruan.
Konon, pagi sebelum ia berangkat menuju Semarang, almarhum sempat ada kegiatan dengan puluhan siswa di aula sekolah.
“Bu evi sudah izin untuk menjenguk saudaranya di semarang. Bahkan kemarin masih ada kegiatan di sekolah dengan sekitar 40 anak di aula, masih mendampingi anak-anak dengan saya,” kata Puji, Sabtu (24/9/2022).
Ia dan seluruh keluarga besar SMP 8 sangat terpukul dengan kepergian guru dan mantan guru di sekolah tercintanya.
“Terenyuh sekali, semuanya tadi nangis, namanya satu sekolah satu keluarga, disini kerjanya sudah lama,” ungkap Puji sambil berlinang air mata.
Hal serupa juga diungkap oleh Ahmad Afis Anderson, keponakan tercinta Almarhum Evi Kristina. Remaja yang masih duduk dibangku SMA itu menyebut jika seminggu sebelum berangkat lebih banyak interaksi dengan beliau.
“Seminggu yang lalu banyak berinteraksi, banyak nyuruh, banyak mengasih tahu,” kata Afis.
Hal yang paling membuat ia lebih merasa kehilangan adalah saat Almarhum mengajaknya untuk ikut ke Semarang menjenguk salah satu saudaranya.
“Terus sempat diajak juga kemarin ikut ke Semarang, tapi saya nggak mau soalnya saya juga masih ada acara juga,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi di tol KM 438 Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (24/9/2022). Akibatnya, 5 orang rombongan asal Pasuruan dilaporkan meninggal dunia.
Seluruh rombongan adalah keluarga besar dari pensiunan guru dan sopir elf, berikut identitas para korban meninggal, Arifah dan Tutik Wahyuni, seorang pensiunan guru di SMP 8, Santoso adalah suami dari Djazuk Indra Supartini yang juga pensiunan, Evi Kristina, seorang guru BK yang masih aktif, dan Muhammad Iqbal Lazuardi sopir elf. (don/yog)