Pasuruan (WartaBromo.com) – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak. Ribuan ternak sapi di Jawa Timur positif terjangkit penyakit ini.
Pun demikian, penyakit yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu itu dipastikan tidak berdampak apapun bagi manusia. Begitu juga dengan daging dan susu, tetap aman dikonsumsi.
Hal itu dinyatakan Ketua II Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Tri Satya Naipospos saat dihubungi media ini, akhir pekan lalu.
Menurut Tata, sapaan akrabnya, PMK bukan termasuk zoonosis alias penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. “Sebab itu, semua masih aman. Tidak benar itu kalau ada yang bilang tidak boleh makan cingur,” terangnya.
Kendati demikian, wabah penyakit ini bisa berdampak panjang. Terutama dari sektor ekonomi. Sebab, merebaknya PMK berpotensi mengganggu rantai pasok makanan dan juga rantai bisnis.
“Ya kan tidak ada cara lain untuk mencegah penyebaran penyakit ini selain menutup pergerakan ternak,” kata Tata.
Tata menjelaskan, di Indonesia, penyakit ini sempat dinyatakan bebas tahun 1986 silam. Penyakit ini banyak memapar hewan-hewan berkuku genap atau belah yang ada di kelompok ruminasia. Seperti sapi, domba, kambing hingga unta. “Bahkan, hewan-hewan liar serperti rusa juga rawan terpapar,” jelasnya. (tof/asd)