Beragam peristiwa kami sajikan pada 12 April melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Rabu (13/04/2022). Mulai Mahasiswa Kedokteran Ditemukan Tewas hingga Begal Sadis Didor:
- Mayat Pria Ber-Jam Tangan Ditemukan di Semak-Semak, Dibunuh?
Purwodadi (WartaBromo.com) – Warga Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di semak-semak, Selasa (12/04/2022). Mayat pria tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk.
Berdasar pantauan WartaBromo di lokasi, pria tersebut mengenakan celana jins warna hitam, jaket warna hitam, serta pada tangan kirinya memakai jam tangan. Simak Selengkapnya.
- Lempar Bondet, Kawanan Begal Sadis Asal Pasrepan Didor Polisi
Pasuruan (wartabromo.com) – Kawanan begal sadis asal Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan dibekuk Satrerskrim Polres Pasuruan, Selasa (12/4/2022). Dua diantaranya dihadiahi timah panas oleh petugas.
Tiga tersangka yakni Saiful, Salam, dan Rio Setiawan, semuanya adalah warga Desa Sapulante, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. Simak Selengkapnya.
- 131.194 Warga Pasuruan Terima BLT Migor dan Sembako
Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 131.194 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pasuruan mulai menerima bantuan program bansos sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng dari pemerintah pusat.
Informasi yang didapatkan wartabromo.com, besaran nominal untuk bantuan sembako dan BLT Migor sebesar Rp 200 ribu pada periode bulan mei yang akan diberikan pada bulan april ini. Simak Selengkapnya.
- Jambret Perhiasan Anak-Anak Asal Rejoso Diringkus Polisi
Pasuruan (WartaBromo.com) – Polisi menangkap Baikhuni (25) warga Desa Ketegan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Ia ditangkap karena sering menjambret perhiasan anak-anak.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari pada konferensi pers di Polres Pasuruan Kota, Selasa (12/04/2022) menjelaskan, Baikhuni menyasar perhiasan yang dikenakan anak-anak perempuan seperti kalung dan anting-anting emas. Simak Selengkapnya.
- Kala Apel Pasuruan Tak Lagi Semanis Dulu
Para petani apel di Kabupaten Pasuruan kini sedang galau tingkat tinggi. Sebab, saat biaya produksi semakin berat, harga jual apel tak kunjung bersahabat.
Taubat, salah satu petani apel asal Desa Blarang, Kecamatan Tutur mengungkapkan, saat ini merupakan fase paling sulit bagi para petani apel. Sebab, harga pupuk terus naik. Simak Selengkapnya.