Bangil (wartabromo) – Minimnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya akses air bersih dan sanitasi lingkungan terutama di kalangan pesantren di Kabupaten dan Kota Pasuruan mendapatkan perhatian khusus dari United States Agency For International Development (USAID) melalui Initiatives for Watsan Improvement Through Networking Support (IWINS).
Project Manager IWINS, Arief Lukman Hakim mengatakan, pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap fenomena akses air bersih dan sanitiasi di Pasuruan lantaran saat ini isu tersebut menjadi permasalahan utama, menyusul minimnya pemahaman masyarakat terutama kalangan pesantren di Pasuruan terhadap pentingnya Sanitasi.
“Kita ingin mulai memberikan pemahaman melalui pesantren-pesantren di Pasuruan lantaran dalam ilmu fiqih, bertoharoh merupakan sesuatu yang utama,” ujarnya disela-sela lauching proyek di balai pertemuan Dinas Cipta Karya Kabupaten Pasuruan,
Menurutnya, di Kabupaten Pasuruan ada sejumlah pesantren yang akan menjadi target proyek yang akan dilakukan selama tiga tahun tersebut diantaranya Ponpes Ngalah, PP Wachid Hasyim, PP As’adiyah, PP Nurul Dholam dan PP Al Hidayah Sukorejo.
Hasil pengamatan di lapangan, pihak IWINS menemukan masih adanya Pondok pesantren yang hanya memanfaatkan 15 unit jamban umum untuk keperluan 680 orang santri. Padahal, jika mengacu pada standart kesehatan, 1 unit WC seharusnya diperuntukkan bagi 10 santri.
“Target kita adalah 30 orang santri di 3 Pesantren mampu mengalirkan air yang sehat dan menerapkan program peningkatan pembangunan kesadaran dan perbaikan sanitasi,” terang Arief.
Untuk mewujudkan program tersebut, IWINS akan memberikan pemahaman dan pembangunan kesadaran masyarakat melalui program Sekolah lapangan (SL) water and sanitation yang dilakukan di 12 Desa dan Kelurahan di Kabupaten dan Kota Pasuruan serta 3 Pesantren.
“Inputnya sebanyak 2.000 orang akan terlatih dalam pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan,” pungkas Arief. (yog/yog)