Pasuruan (WartaBromo.com) – Wilayah pesisir Kota Pasuruan masih kumuh. Padahal beberapa waktu lalu “Pasuruan Resik” menjadi substansi yang diusung pemkot saat memperingati hari jadi Kota Pasuruan.
Pantauan WartaBromo, di wilayah pesisir Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, sampah-sampah berserakan di bibir pantai.
Bahkan sampah-sampah yang kebanyakan sampah plastik itu juga tampak menggumpal di rerimbunan hutan mangrove yang terletak tak jauh dari bibir pantai.
Warga sekitar, Basori (62) mengatakan, sampah-sampah yang berserakan ini merupakan sampah dari laut.
“Jadi dari sungai dibawa ke laut, nah pas air pasang sampah-sampah ini nyangkut di sini,” kata Basori, Jumat (11/02/2022).
Selama ini, biasanya saat musim kemarau, sampah-sampah itu dibersihkan sendiri oleh warga. Warga kerja bakti memunguti sampah yang ada di bibir pantai lalu dibakar.
Ia berharap pemerintah bisa intervensi dalam mengatasi sampah-sampah yang berjejal di wilayah pesisir Kota Pasuruan ini. Selain itu ia juga bercerita bahwa sampah laut turut memberikan dampak pada tangkapan nelayan.
“Kalau dulu melaut tidak jauh. Kepiting, udang, rajungan, kerang, gampang ketemu di dekat sini. Sekarang sampai Surabaya, Madura,” imbuh Basori.
Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Imam Subekti mengatakan, terkait wilayah laut sebenarnya merupakan kewenangan Pemprov Jatim. Namun begitu, di Kota Pasuruan pemprov membentuk kelompok pengawas masyarakat (pokwasmas) yang salah satu tugasnya yakni menjaga lingkungan pesisir.
Menurut Imam, ada dua pokwasmas di Kota Pasuruan. Akan tetapi keduanya tidak aktif. Tahun ini dinas perikanan rencananya akan memberdayakan dua pokwasmas tersebut.
“Tahun ini akan kami berdayakan. Rencananya tidak hanya membersihkan bibir pantai, tapi juga ada patroli-patroli kecil-kecilan ke laut. Jadi ada partisipasi masyarakat juga,” kata Imam. (tof/may)