Kanigaran (wartabromo.com) – Tiga tahun sudah Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menjabat. Selama itu pula, komitmen untuk majukan dan bangkitkan perekonomian lokal terus dilakukan. UMKM, menjadi lokomotif utama perkembangan ekonomi lokal itu.
UMKM dipilih, karena memang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Aneka hasil produk unggulan UMKM pun turut meriahkan malam refleksi 3 tahun kepemimpinan Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.
Turut hadir dalam acara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. “Walikota Probolinggo ini sangat peduli pada UMKM. Beliau selalu koordinasi dengan kami di Pemprov Jawa Timur,” kata Emil, Rabu 26 Januari 2022 malam.
Dalam perkembangannya, Kota Probolinggo sudah lakukan pendataan secara menyeluruh pada UMKM yang ada. Menggunakan sistem E-UMKM Database. Melalui program itu, pemerintah setempat bisa mengetahui perkembangan setiap UMKM yang ada. Apakah ada perkembangan signifikan. Atau masih stagnan.
Ada sejumlah keuntungan lain, yang bisa didapat para pelaku UMKM dengan adanya E-UMKM Database itu. Salah satunya adalah, diskon pengiriman 10 persen. Ketika UMKM bersangkutan lakukan pengiriman produk ke luar daerah. Termasuk pendampingan pada UMKM, dalam memperoleh dokumen dan sertifikasi produk. Mulai dari sertifikasi halal, sampai BPOM.
UMKM sudah menjadi salah satu potensi yang bisa menggerakkan perkenomonian global. Bahkan sejak menjabat sebagai anggota DPR RI, UMKM sudah mendapat perhatian dari Walikota Probolinggo. Ketika itu, ada sejumlah gelaran acara yang dihelat. Melibatkan ratusan UMKM. Antara lain, festival mangga dan UMKM Pintar.
Saat ini, Pemkot Probolinggo juga tengah menggodok perwali untuk stimulus UMKM. Pasca pandemi covid19 selama dua tahun terakhir, perlu adanya percepatan kebangkitan ekonomi. Salah satunya, melalui UMKM. Guna menggerakkan pereknomian dari sektor terbawah.
Melalui stimulus untuk UMKM, diharapkan roda perekonomian di akar rumput bisa berjalan dan bangkit kembali. Pemkot juga berencana untuk meminta lahan khusus UMKM, di tepi jalan tol Pasuruan Probolinggo. Tujuannya, agar produk unggulan kota ini bisa dipasarkan juga di rest area tol.
Kondisi itu mulai diperhitungkan, lantaran saat ini sejumlah titik UMKM di Kota Probolinggo mengalami penurunan omzet. Sebagai imbas adanya tol Paspro. Yang mengalihkan sebagian besar pengendara.
“Saat ini memang exit tol masih melintasi Kota Probolinggo. Namun ke depan, ketika seksi IV sudah jadi, kami harap ada solusi dari Pemprov Jatim. Agar UMKM Kota Probolinggo bisa masuk dalam rest area. Sehingga mereka masih bisa memasarkan produknya,” harap Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.
Menanggapi hal itu, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak berjanji, akan memperhitungkan permintaan itu. Saat ini pemprov tengah koordinasi dengan Balai Pengelola Jalan Tol (BPJT). Untuk bisa memberikan sebagian lahan. Khusus untuk UMKM setempat.
“Jika itu terealisasi, maka Kota Probolinggo akan menjadi percontohan bagi daerah lain. Utamanya untuk memfasilitasi UMKM di rest area tol,” tutup Emil. (ADV)