Hujan dan Angin Kencang Terjang Kota Pasuruan hingga Honor Pilkades Zonk | Koran Online 27 Des

1115

Beragam peristiwa kami sajikan pada 26 Desember melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Senin (27/12/2021). Mulai Hujan dan Angin Kencang Terjang Kota Pasuruan hingga Honor Pilkades Zonk:

  1.   Hujan dan Angin Kencang Guyur Kota Pasuruan, Pohon hingga Pos Vaksin Ambruk

Pasuruan (WartaBromo.com) – Hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah Kota Pasuruan, Minggu (26/12/2021). Sejumlah pohon hingga pos vaksin ambruk diterjang angin.

Sebagaimana diketahui, hujan deras mengguyur wilayah Kota Pasuruan sejak siang sekitar pukul 13.00 WIB. Hujan juga disertai angin kencang dan gelegar petir. Simak Selengkapnya.

  1.     Ruang Kelas SMA 2 Pasuruan Hancur Tertimpa Pohon Beringin

Pasuruan (WartaBromo.com) – Satu ruang kelas di SMA 2 Pasuruan hancur tertimpa pohon beringin, Minggu (26/12/2021). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Salah satu guru setempat, Ardianto Cahyono mengatakan, peristiwa terjadi pada pukul 14.00 WIB. Pohon beringin besar tersebut berdiri tepat di depan sisi selatan ruang kelas. Simak Selengkapnya.

  1.   Tangis Bayi Perempuan di Kuburan Gegerkan Warga Lumbang

Pasuruan (WartaBromo.com) – Bayi perempuan tanpa identitas ditemukan di sebuah kuburan di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Penemuan bayi itu pun langsung membuat warga heboh.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (26/12/2021) tepatnya di pemakaman di Desa Watulumbung, Kecamatan Lumbang. Simak Selengkapnya.

  1.     Panlih Gigit Jari, Honor Pilkades Zonk

Kraksaan (WartaBromo.com) – Panitia pemilihan (panlih) pada Pilkades serentak dipastikan gigit jari. Pemerintah daerah tidak menganggarkan honor bagi mereka di tahun ini.

 

Panlih di 253 desa sudah bekerja sejak Oktober 2021. Selama hampir 3 bulan, mereka mendapatkan transfer dana untuk tahapan pilkades. Besarannya tergantung kebutuhan desa itu. Simak Selengkapnya.

  1.   Cerita Soe Hok Gie, Pendaki yang Meninggal di Puncak Semeru karena Gas Beracun

Lumajang (WartaBromo.com) – Soe Hok Gie meninggal dunia di puncak Gunung Semeru. Ia meninggal di gunung tertinggi Pulau Jawa karena menghirup gas beracun, beberapa jam sebelum genap berusia 27 tahun.

Dikutip dari Kompas.com, Gie dan Idhan bersama rombongan pendaki lainnya, yakni Abdurrachman, Herman Onesimus Lantang, Anton Wijaya, Rudy Badil, Freddy Lodewijk Lasut, dan wartawan Sinar Harapan Arstides Katoppo melakukan pendakian pada pada 16 Desember 1969. Simak Selengkapnya.

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.