Leces (WartaBromo) – Belasan pengungsi dari Kabupaten Lumajang mendapat bantuan dari Pemkab Probolinggo. Pemerintah memastikan mereka tidak terlantar dan merasa nyaman selama di pengungsian.
Bantuan sosial sembako berupa beras, gula, minyak goreng dan mie instan ini diserahkan oleh Sekretaris Dinsos Kabupaten Probolinggo Mahbub Maliki. “Kalau untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Insya Allah cukup. Nanti berikutnya kalau ada lagi akan diberikan bantuan oleh Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo,” sebutnya pada Jumat, 10 Desember 2021.
Dari hasil penelusuran, mereka sebenarnya penduduk asli dari Desa Malasan Kulon, Kecamatan Leces. Namun, sekitar 17 tahun yang lalu bekerja sebagai penambang pasir di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Mereka kemudian pindah domisili sebagai warga di lereng Gunung Semeru.
Hingga akhirnya, musibah erupsi meluluhkan lantakkan rumah mereka di Dusun Renteng dan Kamar Kajang. Oleh sanak saudara, mereka pun dibawa mengungsi ke Malasan Kulon. Harapannya bisa mengurangi beban ekonomi dan trauma.
“Sebab rumah dan isinya sudah hancur oleh lahar Gunung Semeru. Hanya tinggal anak dan istrinya. Jadi supaya tenang, mereka dibawa pulang untuk berkumpul bersama keluarganya dan bisa beristirahat,” sebutnya.
Ia memastikan Bansos tersebut, akan terus diberikan selama mereka mengungsi. “Jadi ini sifatnya adalah membantu warga Kabupaten Probolinggo atau warga lain yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Siapapun orangnya, secara kemanusiaan akan kita bantu,” tandasnya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, belasan warga korban erupsi Gunung Semeru mengungsi ke rumah Sugianto (50), sopir truk pasir. Di Dusun Embong Cangka, RT 015 RW 04. Belasan warga itu, mengungsi ke Probolinggo sejak Minggu sore, 5 Desember.
Dari data yang dimiliki Pemerintah Desa Malasan Kulon, Kecamatan Leces diketahui ada 11 warga yang mengungsi. Yakni Asan alias Gupat (75), Kaharudin (40), Rohmatul Baidah (24) dan Semi (40), yang merupakan warga Kampung Renteng.
Kemudian 7 orang lainnya berasal dari Kampung Kamar Kajang. Yaitu Elyana (29), Riyati (30), dan Mas Bud (33). Empat anak-anak yakni Maulidiya Putri (10), Mahfiyana (6), Malik (5) dan Meila Aulia Silvi (8).
“Mereka adalah benar-benar warga terdampak erupsi Gunung Semeru,” terang Napon, selaku Pj. Kepala Desa Malasan Kulon, pada Kamis, 9 Desember 2021. (saw/may)