Lumajang (WartaBromo.com) – Harga minyak goreng di pasaran masih cukup tinggi. Pemerintah menyebut harga minyak goreng bakal terus naik hingga 2022.
Hal ini diterangkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan.
“Ini (harga minyak goreng) berpotensi terus bergerak, dan kita memprediksi sampai kuartal I-2022 (Januari – Maret, red) pun masih meningkat terus karena termasuk sebagai komoditi supercycle, harganya melonjak tajam,” katanya dilansir dari kompas.
Penyebab kenaikan harga minyak goreng ini dipengaruhi oleh crued palm oil (CPO). Turunnya produksi minyak kelapa sawit mentah ini terjadi di beberapa negara penghasilnya.
Apalagi Sebagian industri hilir CPO tidak terintegrasi dengan kebun sawit. Sehingga CPO yang terbeli sudah dalam keadaan naik harga.
“Kalau kita bicara HET memang sebesar Rp11.000 saat penyusunan HET itu harga CPO ada di kisaran US$500 hingga US$600 per metrik ton, saat ini harga CPO mencapai US$1.365 per ton itu langsung berpengaruh pada entitas produsen minyak goreng di kita,” lanjut Oke.
Meski demikian, pemerintah bakal menggelontor minyak goreng murah sebentar lagi. Minyak goreng ini dihargai Rp14 ribu per liternya. Rencananya minya goreng ini akan bisa dibeli pada Natal dan Tahun Baru.
“Mereka (pelaku usaha) sudah setuju dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mendistribusikan 11 juta liter minya goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14 ribu,” kata Menteri Perdagangan M. Lutfi.
Sekadar diketahui, harga minyk goreng curah maupun kemasan saat ini berada di angka Rp18-22 ribu per liternya. Padahal sebelumnya masih seharga Rp12 ribu untuk kemasan, minyak goreng curah sekitar RP10 ribu. (may/ono)
Baca juga: Siap-siap! Minyak Goreng Curah Dilarang Dijual Tahun Depan