Produksi Udang Vaname Jadi Tren Usaha saat Pandemi

1239

Kraksaan (WartaBromo) – Produksi udang vaname di Kabupaten Probolinggo tak terpengaruh pandemi Covid-19. Bahkan budidaya udang ini menjadi tren usaha kerakyatan.

“Produksi selama pandemi ini, tidak menurun bahkan cenderung naik. Karena budidaya udang vaname dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Bisa lakukan sendirian,” kata Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi.

Dalam 4 tahun terakhir, produksi udang vaname cenderung naik. Tahun 2017, produksi vaname mencapai 7.918,65 ton dengan total produksi ikan 10.274,83 ton. Setahun kemudian produksi vaname mencapai 8.999,20 ton dengan total produksi ikan 10.860,88 ton. Begitu juga pada 2019, produksinya mencapai 9.606,20 ton dengan total produksi ikan 11.858,93 ton.

“Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah penghasil udang vaname di Provinsi Jawa Timur dengan produksi di tahun 2020 sebesar 9.807 ton atau 81% dari total produksi budidaya ikan di sini,” lanjut ia.

Dedy mengatakan pada awal pandemi, penjualan udang vaname sempat mengalami kesulitan. Seiring diberlakukan pengetatan di sejumlah daerah. Sehingga petambak udang vaname hanya mengandalkan pemasaran lokal.

“Alhamdulillah pemasaran perlahan-lahan membaik dengan dibukanya sektor pariwisata di sejumlah daerah,” ujarnya.

Salah satu trik untuk meningkatkan produksi vaname adalah dengan mengintensifkan budidaya udang skala kecil atau rumah tangga. Tidak memerlukan lahan luas dan teknologi yang rumit, karena kolam terpal bundar hanya berdiameter 4 meter, tinggi 0,75 meter.

Kolam ini dan berisi 12 ton air laut buatan yang terdiri dari campuran air tawar, garam krosok curah, dan air tua garam (bittern) yang melimpah di Probolinggo.

Media tersebut terbukti mampu menampung dan menghidupi sebanyak lima ribu ekor bibit udang vaname untuk satu siklus selama 65-70 hari. “Inovasi ini mulai diuji coba sejak awal tahun 2020 lalu di UPT Pengembangan Budidaya Air Tawar/Payau Desa Pabean Kecamatan Dringu,” kata Dedy.

Abdurrohim, salah satu pembudidaya udang vaname mengakui, puas dengan inovasi dinas perikanan itu. Ia yang sebelumnya di PHK saat pandemi Covid-19 melanda, mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi. “Ya senang, karena saya bisa bekerja usai di PHK,” tuturnya.

Pada awal tahun 2021, ia memulai usahanya dengan sepetak tambak mini di samping rumahnya. Dengan ukuran 6 x 7 meter, tambak itu diisi 6.000 ekor benur udang vaname. Modal awal sebesar 1,3 juta disiapkan untuk membeli benih udang, pompa listrik, perangkat aerator, serta pakan. Juga cairan fermentasi bakteri dan kebutuhan pasokan listrik untuk masa budidaya selama 70 hari.

“Alhamdulillah panen perdana langsung memuaskan, hasilnya 100 persen dari modal. Omzet penjualan mencapai 2,6 juta dan penjualannya pun mudah dan cepat,” kata pria asal Desa Pajurangan, Kecamatan Gending itu.

Pria berusia 38 tahun itu, menggunakan laba dari panen perdana untuk menambah luas lahan. Semula hanya 1 petak, kini menjadi 4 petak yang kesemuanya di halama rumah.

“Alhamdulillah, saya tengah menunggu hasil panen kedua,” sebut ayah 2 anak tersebut.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo berencana memperluas budidaya udang vaname bernama Budidaya Udang vanaMeI Kolam bundaR menggunAKan raS di media Air laut buatAN (BUMI KRAKSAAN) itu. Selain tak membutuhkan lahan luas, perawatannya mudah dan dapat dilakukan sendirian. Meminimalisir interaksi dengan orang banyak, seperti pada tambak intensif.

“Mengurangi resiko penularan Covid-19, karena tidak ada kerumunan orang di lokasi budidaya itu. Juga menjadi alternatif usaha di tengah lesunya perekonomian selama oandemi ini. Tentunya sebagai bagian dari pemerintah, saya mengimbau warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan sadar vaksin,” tanda Kepala Dinas Pendidikan, Dedy Isfandi. (saw/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.