Pasuruan (WartaBromo.com) – Insiden tenggelamnya tank amfibi yang mengangkut 22 prajurit TNI AD di Danau Ranu Grati pada 17 Oktober 1979 silam menjadi peristiwa yang paling memilukan.
Sebuah monumen di sisi selatan danau bahkan dibangun guna mengenang peristiwa yang terjadi pada 42 tahun silam itu.
Cerita yang berkembang di masyarakat, danau dengan luas sekitar 109 hektar itu sarat dengan legenda. Yang paling jamak adalah hikayat tentang Baru Klinting.
Dikutip dari Pasuruan kabupaten.go.id, konon, desa dimana danau itu berada kedatangan seorang putri yang cantik jelita. Ia adalah putri dari keluarga kerajaan Mataram, Endang Sukarni.
Setelah melalui peristiwa mistis, Endang kemudian melahirkan seorang bayi dengan tubuh bersisik laiknya ular dan berekor. Olehnya, bayi laki-laki itu kemudian diberi nama Jaka Baru.
Bisa dibilang, Jaka Baru merupakan bocah yang bleset. Karena itu, sejak kecil, oleh orang tuanya ia diberi klintingan agar mudah mencarinya. Belakangan, klintingan yang dipasang di kakinya itu justru menjadi sebutannya; Baru Klinting.
Pada akhirnya, Baru Klinting tumbuh dan berkembang sebagai pemuda yang sakti mandraguna. Ia bahkan dapat menyembuhkan warga yang buta hanya dengan sekali usap.
Sampai kemudian, ketika terjadi paceklik, menumbalkan Baru Klinting diyakini sebagai penangkalnya. Jadilah pemuda nyentrik itu dikorbankan hingga memantik amarah sang ibundanya, Endang Sukarni.
Endang yang menaruh dendam kemudian menantang warga sekitarnya untuk mencabut sebatang lidi yang telah ia tancapkan. Namun, tak satupun dari mereka yang mampu mencabutnya.
Oleh Endang, batang lidi itu kemudian dicabutnya. Seketika itu, air muncrat ke atas sederas-derasnya hingga membentuk danau yang kini disebut Danau Ranu Grati. (asd)
Simak videonya: