Percepatan vaksinasi dan protokol ketat akan menyelamatkan Indonesia dari gelombang ke 3 Covid 19.
Oleh : Ary Suprayogi
Vaksinasi terus digalakkan oleh Pemerintah guna menjadi pelindung dari serangan virus Covid19. Tapi mengapa memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjahui kerumunan masih tetap diwajibkan.
Pertanyaan ini mungkin sering disampaikan oleh sejumlah orang yang merasa vaksin telah menjadikan dirinya kebal dari serangan virus Covid19. Padahal pandangan tersebut keliru.
Dikutip dari akun Instagram lawancovid19_id, Vaksinasi memang cukup efektif mengurangi resiko gejala berat hingga kematian namun tidak 100 persen mengurangi penularan.
Selain itu, vaksin bisa mengalami perlindungan optimal setelah 2 Minggu dari vaksin dosis kedua.
Jadi, orang yang sudah vaksin bisa saja menularkan virus kepada orang lain jika dirinya tak patuh terhadap protokol kesehatan seperti mengenakan masker, cuci tangan atau menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh seorang Pakar kesehatan Amerika Serikat dan direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Dr Anthony Fauci.
Anjuran untuk vaksinasi memang sangat kuat didengungkan oleh pemerintah Indonesia. Bahkan status PPKM suatu daerah tak akan bisa turun jika belum melakukan vaksinasi secara menyeluruh.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate di Jakarta, Selasa (28/9/2021) mengatakan percepatan vaksinasi dan protokol ketat akan menyelamatkan Indonesia dari gelombang ke 3 Covid 19.
Gelombang yang dikhawatirkan muncul setelah adanya pelonggaran pembatasan mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat belajar dari kejadian di negara – negara lain di dunia serta pola kenaikan kasus di Indonesia.
“Tetap disiplin protokol kesehatan dan percepat vaksinasi kunci untuk mengantisipasi gelombang ke 3 Covid-19,” ujarnya.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf pun terus mewanti-wanti warganya untuk ikut mensukseskan program vaksinasi di wilayahnya. Termasuk, melakukan aksi jemput bola dengan menggelar vaksinasi ke desa – desa melalui program vaksinasi kolaboratif.
“”Perang kita masih belum selesai. Jadi yang namanya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas sudah jadi kebiasaan baru yang tak boleh kita tinggalkan demi keselamatan kita bersama,” ucapnya.
Protokol kesehatan yang ketat serta mendorong kesembuhan pasien positif menjaga salah satu upaya yang terus dilakukan guna menekan penyebaran virus Covid19 saat ini.
Di Kabupaten Pasuruan, pemerintah berhasil mendorong para pendonor plasma konvalesen untuk membantu para pasien covid 19. Tercatat selama Pandemi Covid-19 hingga saat ini, total ada 1056 kantong plasma konvalesen yang sudah didonorkan ke pasien Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.