Pasuruan (WartaBromo.com) – Raharto Teno Prasetyo dinonaktifkan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan. Pimpinan DPC kini dijabat pelaksana harian (Plh).
“Semua yang mengikuti pilkada, terutama yang gagal, itu dievaluasi oleh DPP,” kata Arief, Bendahara DPC PDI Perjuangan, Kota Pasuruan, Minggu (22/08/2021).
Arief membeberkan, dari hasil evaluasi itu DPP memutuskan untuk menonaktifkan ketua DPC di sejumlah daerah di Jawa Timur, yakni Kabupaten Blitar, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Pasuruan.
Surat keputusan dari DPP PDI Perjuangan itu diterima DPC pada tanggal 11 Agustus 2021 kemarin. Dengan turunnya surat keputusan tersebut, Teno tak lagi menjabat sebagai ketua DPC.
Namun begitu, Arief menegaskan, Teno tidak dipecat sebagai kader. Mantan Wakil Wali Kota Pasuruan itu tetap tercatat sebagai anggota DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan.
“Dia masih sebagai anggota DPC. Misalnya dia nanti mau nyalon, tidak masalah. Dia hanya dibebastugaskan dari ketua,” ujar Arief.
Arief melanjutkan, saat ini jabatan Ketua DPC PDI Perjuangan dijabat Eddy Paripurna sebagai Plh. Eddy akan menjabat sebagai Plh selama tiga bulan ke depan.
Selama tiga bulan tersebut, kata Arief, DPC PDI Perjuangan akan melakukan evaluasi dan konsolidasi internal serta melakukan penjaringan ketua DPC yang baru untuk diusulkan ke DPP.
“Selama tiga bulan itu harus selesai,” imbuh Arief.
Sebelumnya diketahui, saat musyawarah anak cabang (Musancab) DPC, muncul mosi tidak percaya dari pengurus ranting dan PAC.
PAC PDI Perjuangan Kota Pasuruan disebut banyak yang kecewa kepada Teno. Mereka berharap DPD maupun DPP segera mengambil langkah, agar PDI Perjuangan di Kota Pasuruan tidak amburadul. (tof/asd)