Wonorejo (wartabromo.com) – Sebanyak 5600 santri usia 12-17 tahun dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Pasuruan, mulai divaksin.
Seperti yang terlihat di Ponpes Al Yasini, Areng-Areng, Wonorejo pada Rabu (11/08/2021) pagi.
Puluhan tenaga kesehatan (nakes) dari lima puskesmas sengaja dikerahkan untuk bisa memvaksin 2750 santri dan santriwati di Ponpes ini.
Bahkan, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron turun langsung untuk memantau jalannya vaksinasi.
Menurutnya, vaksinasi santri remaja selama dua hari berturut-turut ini diselenggarakan oleh Pemprov Jatim, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) dan Pemkab Pasuruan.
Mereka-mereka yang akan divaksin bukan hanya para santri di Ponpes Al Yasini saja. Melainkan di banyak ponpes lainnya. Seperti Ponpes Roudhotul Ulum Besuk, Ponpes Hidayatulloh Gondangwetan, Ponpes Wachid Hasyim Bangil, dan ponpes-ponpes lainnya.
“Ada banyak santri dari pondok lain yang juga divaksin hari ini dan besok. Kegiatan ini merupakan kerja sama Pemprov Jatim dengan LKKNU dan Pemkab Pasuruan yang memback up seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam vaksinasi,” kata GM (Gus Mujib) di sela-sela vaksinasi.
Khusus vaksinasi yang digelar di Ponpes Al Yasini, para nakes disebar ke beberapa titik yang sudah disiapkan. Kata Gus Mujib, vaksinasi bagi para santri laki-laki dipusatkan di Aula 4 dan 5 dengan total 1050 santri.
Sedangkan vaksinasi santri perempuan (santriwati) digelar di Aula 1,2 dan 3 dengan total 2700 anak. Kata Gus Mujib, para santri yang akan divaksin tidak dalam keadaan sakit ataupun tidak memiliki komorbit (penyakit penyerta), serta siap untuk menerima vaksin.
“Ada beberapa santri yang takut divaksin. Untuk itu, saya terus mengedukasi mereka untuk mau divaksin demi menyelamatkan nyawa kita. Sebagai pertahanan agar kita lebih percaya diri dalam berperang melawan Covid-19,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Mujib menegaskan bahwa vaksinasi adalah bagian dari ikhtiyar dalam rangka memerangi wabah Covid-19. Untuk itu, ia menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke puskesmas guna menanyakan informasi ketersediaan vaksin sinovac.
Apabila dosis tersedia, maka petugas akan langsung menyuntikkan vaksin kepada masyarakat setelah selesai mendaftar.
“Persediaan vaksin di Kabupaten Pasuruan terus bertambah, meski ketika datang langsung disebar. Dalam artian stok kosong, karena seketika didistribusikan ke seluruh puskesmas. Maka dari itu, kalau tidak mendengar info vaksinasi, maka bisa langsung ke puskesmas,” terangnya.
Sementara itu, selain santri berusia 12-17 tahun, Pemerintah Pusat melalui Kementrian BUMN berencana mengalokasikan 5000 dosis vaksin untuk santri di atas usia 17 tahun. (mil/yog)