Pasuruan (WartaBromo.com) – Banyak usaha kecil gulung tikar setelah dihantam pandemi Covid-19. Meski demikian, ada beberapa juga yang malah mendapatkan omzet berkali lipat saat pandemi.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada 2021 menyebutkan, pelaku usaha mikro yang gulung tikar ada sekitar 500 ribu selama pandemi. Meski demikian, tak sedikit yang masih bertahan, bahkan memiliki omzet melejit.
Berikut usaha yang malah meraih cuan berlimpah saat pandemi Covid-19, yang telah dirangkum WartaBromo:
- Degan Ijo
Kasus melonjaknya pandemi Covid-19, membuat warga mencari berbagai produk makanan atau minuman yang bisa menambah imunitas. Salah satunya degan ijo.
Sejak 7 bulan terakhir, omzet pedagang buah kelapa hijau di Kota Pasuruan naik menjadi Rp1 juta perharinya. Padahal sebelumnya hanya Rp100 ribu – Rp200 ribu per hari.
2. Jual Batu Nisan
Tingkat kematian akibat Covid-19 cukup tinggi pada beberapa waktu terakhir. Perajin batu nisan kemudian ramai pesanan dari pedagang.
Apabila biasanya perajin hanya 5 membuat batu nisan 5 pasang per hari, kini bisa mencapai 10 pasang. Jumlah ini diakui belum bisa menutup permintaan. Sebab permintaan batu nisan mencapai 15-20 pasang per hari.
Perajin pun bisa mengantongi omzet hingga Rp400 ribu per hari, karena harga batu nisan Rp40 ribu per pasang.
3. Masker kain dan konektor
Konektor masker juga jadi buruan saat pandemi. Banyak hijaber yang membutuhkan konektor masker, apalagi jika maskernya berjemis earloop.
Harganya pun bervariasi. Dari mulai Rp4 ribu sampai tembus Rp 100rb untuk yang custom.
Selain konektor, masker kain juga masih jadi primadona. Apalagi setelah pemerintah mewajibkan penggunaan double masker bagi warga.
Masker kain kembali jadi buruan warga. Perajin pun mendapat keuntungan hingga juta rupiah dalam satu bulan.
4. Madu
Sama halnya dengan degan ijo, petani madu juga meraup untung berlimpah saat pandemi. Apabila saat hari biasa penjualan madu sekitar 1 kwintal per bulan, maka saat pandemi bisa sampai 3 kwintal.
Dengan adanya peningkatan penjualan itu, petani madu bisa meraup omzet hingga Rp15 juta. Wah, banyak ya!
5. Pembuat peti
Di tengah lesunya bisnis meubel barang rumah tangga, para perajin mencari cara lain untuk meraup cuan. Salah satunya dengan membuat peti.
Kebutuhan peti selama pandemi covid-19 mengalami peningkatan. Sebab setiap pasien yang meninggal akibat Covid-19, harus dimakamkan menggunakan peti, sesuai protokol kesehatan.
Dalam sebulan, meubeler di Probolinggo bisa membuat lebih dari 35 peti. Itu pun belum memenuhi permintaan yang ada dari beberapa Rumah Sakit sekitar Probolinggo.
Nah, selain 5 usaha tadi, kira-kira bisnis apa lagi ya yang menguntungkan selama pandemi?
(may/ono)