Mayangan (wartabromo.com) – Ratusan warga Mayangan, Kota Probolinggo, ambil paksa jenazah kerabatnya, di RSUD dr. Moch. Saleh. Warga menolak, ketika kerabatnya yang meninggal akan dilakukan pemulasaran jenazah sesuai prosedur covid-19.
Ratusan warga itu memenuhi halaman depan IGD RSUD dr. Moch. Saleh, jalan panjaitan. Mereka yang datang, hendak menjemput paksa jenazah kerabatnya yang meninggal di rumah sakit. Jenazah itu diketahui bernama Mitamimah, 39 tahun, asal jalan ikan paus, Mayangan, Kota probolinggo.
“Sakek jantung pak, beni covid (sakit jantung pak, bukan covid),” protes salah satu kerabat yang enggan namanya disebutkan.
Informasi yang dihimpun, sebelum mendapat perawatan di rumah sakit, korban sudah menjalani perawatan mandiri di rumahnya, selama kurang lebih empat bulan terakhir. Karena sakit jantung yang dideritanya.
Puncaknya adalah kemarin malam. Karena memburuk, keluarga membawanya ke rumah sakit. Bukannya membaik, korban malah meninggal.
“Jadi ini ada salah paham. Hasil swab antigen memang negatif, tapi dari hasil diagnosa rumah sakit, ada indikasi ke covid-19,” jelas Kapolsek Mayangan, Kompol Eko Heri, Minggu (18/7/2021).
Kendati swab antigen pada korban menunjukkan negatif covid-19, tapi hasil foto rontgen pada paru-paru korban, ada bercak di toraks. Serta diagnosa lain yang mengarah ke covid-19.
Namun karena hasil antigen negatif itulah, keluarga bersikukuh untuk menolak pemulasaran jenazah sesuai protokol covid-19.
Jenazah pun akhirnya dibawa menggunakan motor roda tiga. Tanpa memakai kantong mayat atau prosedur covid-19. Karena termasuk dalam suspect covid-19, satgas covid setempat akan lakukan tindak lanjut. “Ya akan kami datangi untuk lakukan sterilisasi dan desinfeksi di lingkungan rumahnya, sebagai langkah antisipasi,” tutup kapolsek. (lai/saw)
Simak videonya: