Paiton (wartabromo)– Tingginya Gelombang air laut dan angin kencang berdampak kepada kondisi ekonomi masyarakat pesisir beberapa bulan terakhir. Guna menyambung kehidupan kesehariannya mereka pun terpaksa mencari utangan dengan menjaminkan BPKB motor serta perhiasan emas yang dimilikinya. Bagi nelayan pesisir, kondisi tersebut dijuluki pesisir laepan.
Zainullah (40) salah satu warga pesisir Dusun Grenting, Desa/kecamatan Paiton Kecamatan Kabupaten Probolinggo mengaku, akibat cuaca buruk yang terakhir akhir-akhir ini banyak warga nelayan yang tak bisa bekerja untuk melaut. Kondisi tersebut membuat kehidupan ekonomi keluarganya kian sulit.
“Kalau awal tahun seperti ini kondisi ekonomi memang sulit,”ujarnya, Selasa (11/2/2014).
Sulitnya pekerjaan tersebut dirasakan sepanjang Januari-pebruari bulan ini. Akibatnya, banyak nelayan yang terpaksa mencari pinjaman uang untuk kebutuhan ekonominya ke pihak pegadaian.
“Kalau tidak seperti ini (gadai,red) darimana mendapatkan uang. Pekerjaan sedang sepi tapi tetap harus menafkahi keluarga dirumahnya,”tandas Zainullah.
Zainullah menyebutkan meski uang yang didapatkan dari hasil gadai sangat minim namun hal itu merupakan satu-satunya cara untuk bisa bertahan selama musim angin laut kencang berlangsung.
“Kalau tidak pinjam ke pegadaian mau pinjam kemana. Wong masyarakat dan tetangga sekitar semuanya tidak kerja ke laut, ” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Buamar (39). Untuk mengisi waktu dan mendapatkan tambahan, para nelayan mencari nafkah dengan mencari kerang dan tiram ketika air sudah mulai surut.
Dari hasil pencarian kerang dan tiram itu, lanjutnya, masyarakat bisa mendapatkan uang dari hasil penjualannya sekitar Rp 15-20 ribu perharinya. Tergantung rejeki yang diperolehnya. ”
Kalau rejekinya besar, untung yang diperolehnya bisa melebihi hari-hari biasanya,” pungkas Buamar. (rhd/yog)