Sumberasih (WartaBromo.com) – PDAM Kabupaten Probolinggo menduga pipa saluran air menuju Gili Ketapang terkena jangkar kapal tanker. Terkait hal itu, PDAM telah melaporkannya ke pihak kepolisian.
Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Gandhi Hartoyo mengatakan, berdasarkan pengecekan, petugas menduga pipa putus karena terkena jangkar kapal tanker batubara yang lewat di perairan Probolinggo. Itu terlihat dari adanya sambungan pipa yang mengambang di permukaan air. Pipa berdiameter 8 dim itu seharusnya tertanam di dasar laut dan ada pemberatnya.
“Diduga, pipa terkena jangkar dari kapal tanker batu bara. Yang jelas, hasil penelusuran kami, bahwa pipa itu putus akibat kapal tanker. Kami tidak mau menyebutkan kapal tanker batu bara milik perusahaan apa,” ujarnya pada Senin, 1 Pebruari 2021.
Pipa itu diketahui putus pada Jumat, 29 Januari 2021. Setelah mendapat laporan, petugas PDAM melakukan pengecekan di jalur darat. Namun tak ditemukan kerusakan pada jaringan pipa yang berhulu di Ranu Agung Kecamatan Tiris itu.
Sabtu pagi, sejumlah petugas perusahaan pelat merah ini langsung meninjau lokasi jalur laut. Ternyata ditemukan kerusakan pipa air jalur laut.
“Dugaan kami, bahwa kebocoran terjadi di dasar laut ada benarnya. Sorenya kami langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Probolinggo Kota untuk dilakukan penyelidikan. Jadi dari Pulau Gili, sorenya kami langsung laporan ke polisi,” terang mantan Ketua KPU Kabupaten Probolinggo itu.
Ia memastikan perbaikan tidak akan butuh waktu lama. Dengan anggaran sekitar Rp100 juta, perbaikan diperkirakan membutuhkan waktu 3-4 hari. “Kami masih belum lakukan penelusuran di dasar laut. Jadi, putusnya pipa itu seperti apa, kondisinya bagaimana, namun untuk perbaikanya jika Rp100 juta habis itu. Soalnya memang dilakukan di dasar laut,” pungkas pria asal Kraksaan itu.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, warga Desa Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo krisis air bersih. Perkaranya pipa menuju Pulau Gili Ketapang yang berukuran 8 dim putus. Hal itu diketahui pada Jumat, 29 Januari 2021.
Akibat pipa yang terpendam di dasar laut itu putus, warga andalkan air hujan untuk kebutuhan air bersih. (saw/ono)