Pasuruan (WartaBromo) – Hari ini tepat haul Abdurrahmah Wahid (Gus Dur) ke 11. Banyak hal yang bisa dikenang dari sosok Presiden Indonesia keempat ini. Termasuk, guyonan khasnya.
Bisa dibilang, gaya humor Gus Dur jadi hal yang dirindukan. Bahkan sampai sekarang, guyonan ini tak basi dan bisa digunakan.
Berikut kumpulan guyonan ala Gus Dur yang patut dikenang kembali:
1. Sopir Metro Mini vs Juru Dakwah
Kisah ini menceritakan pengalaman juru dakwah dan sopir metro mini saat ditanyai malaikan di pintu akhirat.
“Apa kerjamu di dunia?” Tanya malaikat.
Kemudian si sopir menjawab “Saya sopir metromini Pak.”
Jawaban tersebut membuat malaikat memberikan kamar yang mewah dengan perabotan dari emas.
Gus Dur lalu datang bersama sang ajudan. Ia ditanyai juga oleh malaikat.
“Apa kerjamu di dunia?” Tanya malaikat.
“Saya mantan presiden dan juga juru dakwah Pak,” jawab Gus Dur.
Malaikat kemudian memberikan kamar kecil dengan peralatan dari kayu.
Kemudian Gus Dur protes kepada malaikat.
“Pak kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan fasilitas yang lebih rendah dari seorang sopir metro mini?”
Malaikat pun menjawab dengan tenang dan bijak.
“Begini Pak. Saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur sehingga mereka melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir metro mini mengemudi dengan mengebut, ia membuat orang-orang berdoa,”
2. Becak Dilarang Masuk
Cerita ini pernah dikisahkan Presiden Gus Dur kepada Menterinya, Mahfud MD. Simak ya…
Seorang tukang becak dari Madura kepergok seorang polisi ketika memasuki kawasan “Becak dilarang masuk”.
Polisi kemudian datang menyemprit si tukang becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Becak tak boleh masuk jalan ini,” kata polisi itu membentak.
“Oh saya lihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada orangnya. Becak saya kan ada orangnya, berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan becak dilarang masuk!” bentak Pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa baca ya saya pasti jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak cengengesan.
3. Jembatan Surga-Neraka
Humor ketiga ini bisa jadi relate dengan kehidupan sekarang. Begini ceritanya…
Gus Dur mengisahkan adanya proyek jembatan surga dan neraka. Saat itu, penghuni surga mengadakan musyawarah.
“Mereka berembuk dan sepakat ingin membangun jembatan. Jembatan itu nantinya akan menghubungkan surga dan neraka, sehingga baik penduduk surga dan neraka bisa saling mengunjungi,” kata Gus Dur kala itu.
Nah, mereka kemudian membentuk panitia. Ada panitia penghuni surga, pun penghuni neraka.
Penghuni neraka langsung cak-cek merancang struktur bangunan dan membangun jembatan. Kecepatan pembangunan ini, membuat jembatan mereka selesai dalam waktu singkat.
Sayangnya, penghuni surga malah tak selesai-selesai membangun jembatan. Panitia malah belum merancang pembangunan, hingga penghuni neraka marah kepadanya.
“Jembatan kami sudah selesai, sementara kalian ini masih belum melakukan apa-apa,” protes penghuni neraka.
“Lah, bagaimana bisa kami mengerjakan pembangunan jembatan ini? Wong pimpinan proyeknya, pemborongnya, dan juga menteri-menterinya di neraka semua,” kata penghuni surga.
Itu dia 3 humor Gus Dur yang patut dikenang dari sekian banyak guyonannya. Kalau bolo, humor mana nih yang paling berkesan? (may/ono)