Pasuruan (WartaBromo.com) – Sebanyak 5.145 warga di Kota Pasuruan melanggar prokes. Di antara yang terjaring razia itu, ada sebagian warga yang mengaku tidak percaya pada virus corona.
Plt Kasat Pol PP Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah mengatakan, selama melakukan razia prokes, masih ditemukan banyak masyarakat yang tak memakai masker.
“Biasanya alasannya lupa. Lalu ada juga yang mengaku tidak percaya corona,” kata Yanuar kepada WartaBromo, Senin (28/12/2020).
Yanuar mengaku menyayangkan jika masih ada masyarakat yang terkesan menyepelekan penerapan prokes. Sebab sampai sekarang persebaran Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Dalam catatannya, sejak operasi prokes awal digelar yakni pada bulan Agustus 2020 hingga akhir tahun, ada 5.145 warga Kota Pasuruan yang tak patuh prokes.
Ketika awal digelar Agustus lalu, selama sebulan pihaknya bersama polisi dan TNI merazia di sejumlah titik di Kota Pasuruan, sebanyak 1.884 warga terjaring melanggar prokes.
Namun seiring berjalannya waktu, bulan berikutnya, September jumlah tersebut menurun menjadi 1.477 orang. Lalu bulan Oktober menurun lagi menjadi 590 orang.
Kemudian selama dua bulan, yakni November dan Desember, jumlah pelanggar prokes yang terjaring razia sebanyak 1.194 orang. Para pelanggar prokes ini diberi sanksi sosial seperti memungut sampah, menyapu jalan dan trotoar.
“Pandemi ini masalah kita bersama. Tidak bisa hanya pemerintah saja. Pemerintah dan masyarakat harus sinergi. Patuhi protokol kesehatan, agar pandemi segera teratasi,” imbuh Yanuar. (tof/may)