Lumajang (WartaBromo.com) – Aliran lahar Gunung Semeru di Curah Kobokan dijadikan ajang wisata dadakan warga. Pemerintah kemudian memasang papan peringatan dan melakukan penjagaan di lokasi tersebut.
Hal ini diungkap oleh Wawan Hadi Siswoyo, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik, BPBD Lumajang pada Kamis (10/12/2020).
“Posko induk Kamar Kajang mengimbau kepada seluruh warga masyarakat, untuk diharapkan tidak berwisata/mengunjungi lokasi bencana, sebab masih membahayakan karena ada potensi untuk lahar,” jelasnya dalam keterangan resmi Portal Pemkab Lumajang.
Wawan menyebut sampai saat ini potensi banjir lahar dingin semeru masih ada. Yakni di sepanjang Curah Koboan yang masih rawan karena tumpukan material pasca erupsi Semeru beberapa waktu lalu.
“Masih ada sisa material dan di bawah masih panas, hal itu berpotensi ada lahar karena setiap hari ada hujan,” lanjutnya.
Saat ini BPBD Lumajang telah menerjunkan tim khusus untuk menghalau adanya wisata dadakan di aliran Semeru. Setidaknya ada empat personel yang ditempatkan di setiap titik penjagaan.
“Kita juga sudah pasang garis pembatas dan papan peringatan,” tandas Wawan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati sempat meminta warga untuk berhenti selfie di lokasi bencana. Bunda Indah menyebut masih ada warga yang berdatangan untuk selfie di lokasi tersebut.
“Jangan selfie. Tumpukan material menggunung yang panasnya diperkirakan di atas 300 derajat Celsius dari muntahan gunung semeru ini bukanlah tempat selfie. Lokasi bencana ini sangat rawan, karena setiap saat tanpa bisa kita prediksi bisa datang kembali tanpa permisi,” tegas Bunda Indah melalui akun Facebook pribadinya. (may/ono)