Beji (WartaBromo.com)- Pipanisasi limbah industri dari lima perusahaan ke sungai menuai penolakan dari warga di sekitar Kali Wrati.
Sebagai bentuk protes, sekitar 25 warga menggelar demontrasi di pinggir jalan Raya Beji, Selasa (8/12/2020). Dalam aksi itu, mereka juga memasang banner berukuran besar.
Melalui media itu, warga mengkritik kebijakan Pemkab yang dinilai ‘memberi restu’ pembangunan saluran limbah tersebut. Padahal, pipanisasi itu tidak menyelesaikan masalah.
Sayang, aksi mass yang mengatasnamakan Tim Terpadau Selamatkan DAS Wrati ini tak berlangsung lama. Itu setelah dicapai kesepakatan antara warga dan pihak kecamatan.
Cakat Beji, Taufiqul Ghoni yang sempat datang ke lokasi menjanjikan adanya pertemuan untuk membahas polemik pengelolaan limbah yang mencuat belakangan ini.
“Kami bersepakat akan mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk mensosialisasikan pembangunan pipa tersebut, intinya masyarakat ingin diajak rembukan,” kata Ghony kepada WartaBromo.
Ia mengatakan, selama ini pihaknya juga belum mendapat informasi terkat rencana pembangunan jaringan pipa oleh lima perusahaan di daerah Wonokoyo, Kecamatan Beji iyu.
“Maka dari itu, kami mengundang pihak terkait untuk memberikan keterangan ke warga terkait pipanisasi limbah yang dibuang ke sungai (Selorawan sampai Wrati) karena sebelumnya juga tidak ada sosialisasi,” kata Ghoni.
Mantan Camat Tosari ini mengungkapkan, warga hanya ingin diajak musyawarah terkait pembangunan jalur pipa lima tersebut. Dengan begitu, mereka juga mengetahui, sekaligus memperkirakan implikasi dari rencana itu.
“Investasi memang harus diamankan, sekaligus dampak lingkungan juga harus diperhatikan. Intinya masyarakat ingin diajak musyawarah,” terang Ghoni.
Pertemuan itu sendiri rencananya digelar pada Jumat (11/12/2020) mendatang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH), perwakilan lima perusahaan dan pihak terkait lainnya juga dijadwalan hadir. (oel/asd)