Probolinggo (wartabromo.com) – Dedikasi Lestari Rahayu alias Bu Yayuk sebagai guru honorer SMP 5 Satap Sumber mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Guru dengan status PNS pun diminta mencontoh pengabdian wanita berjilbab itu.
Apresiasi kepada guru ‘nggandol’ pikap itu diketahui dalam upacara gabungan untuk memperingati HUT ke-49 Korpri, HUT ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional, serta Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di halaman Mall Pelayanan Publik (MPP) Dringu pada Senin, 30 November 2020.
“Pengabdiannya sangat berkontribusi pada dunia pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Berkenan menjadi guru sebagai profesi yang mulia dan terhormat menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia,” sebut Sekda Kabupaten Probolinggo, Soeparwiyono usai memberikan tali asih kepada Bu Yayuk.
Kepala Dinas Pendidikan setempat, Fathurrozi juga memberikan puja puji terhadap perjuangan Bu Yayuk yang dinilainya sangat luar biasa. Kinerja tak kenal lelah, merupakan sebuah contoh mental pantang menyerah dalam memajukan dunia pendidikan. Memberikan contoh baik bagi anak didiknya yang berada di wilayah sulit.
“Dedikasinya tentu memberikan contoh bagus bagi anak didiknya. Pantang menyerah dalam segala kondisi. Semangat luar biasa itu, patut ditiru oleh sejawatnya. Tentunya nanti akan menghasilkan generasi gold (emas), menghasilkan SDM unggul untuk Indonesia maju,” timpal Rozi.
Senada dengan itu, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo, Purnomo mengajak semua guru mencontoh pengabdian Bu Yayuk. Baik sesama guru honorer, terlebih guru ASN. Meski upah sebagai guru masih di bawah upah minimum kabupaten (UMK).
“Selayaknya guru-guru yang lain, terutama guru PNS. Dia dengan upah yang minim mampu menginspirasi semua orang. Tanpa kenal lelah, mengajar di tempat sulit. Sehingga tak ada alasan bagi guru lainnya untuk berinovasi dan berkontribusi dalam dunia pendidikan di Kabupaten Probolinggo,” ucap Kepala SDN Klaseman itu.
Bu Yayuk sendiri mengaku terharu dengan perhatian dari Pemkab Probolinggo. Di mana ia mendapat hadiah laptop. “Terima kasih kepada ibu Bupati Probolinggo dan semua pihak yang mendukung saya. Saya sendiri tak menyangka,” ungkap anak kelima pasutri Muridan dan Mukyah tersebut.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Lestari Rahayu menempuh puluhan kilometer dan medan berat agar bisa mengajar di SMP 5 Satap Sumber di Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.
Yang menjadi perhatian adalah ia rela ‘nggandol’ pikap sayur hingga dapat mengajar. Menumpang pikap sayur sudah dilakukan oleh warga Jalan Pahlawan, Gang Kenongo, RT4/RW14, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo itu, sejak 2010 lalu. (saw/ono)