Pasuruan (WartaBromo.com) – Langkah Pemkot Pasuruan yang menarik deposito kas daerah (kasda) dan memindahkannya ke bank lain jadi sorotan dewan.
Mereka mempertanyakan keputusan yang dinilai tak berdasar itu. Terlebih lagi, berdasar informasi yang ia dapat, rate bunga yang disediakan bank baru tersebut lebih rendah.
“Kami ingin tahu kira-kira apa yang jadi pertimbangannya. Bagi kami, itu buang-buang energi, kayak tidak ada pekerjaan saja,” kata Abdullah Junaedi, anggota Komisi II DPRD setempat.
Politisi PKB ini mengungkapkan, ketimbang memindahbukukan deposito tersebut, pemkot seyognya lebih fokus menuntaskan rekomendasi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
“Kalau saya, lebih baik fokus itu saja. Bagaimana caranya Kota Pasuruan bisa dapat WTP,” imbuhnya.
Protes Junaedi bermula dari langkah Pemkot yang memindahkan sejumlah uang dari rekening kasda di Bank Jatim ke sejumlah bank lain.
Berdasar data yang didapat WartaBromo, total dana kasda yang dipindahbukukan itu mencapai Rp 80 miliar. Rinciannya, Rp 60 miliar ke BRI; serta BTN dan BNI masing-masing sebesar Rp 10 miliar. Proses itu dilakukan pada Januari silam.
Terpisah, Plt. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Pemkot Pasuruan, M. Amin mengatakan, tidak ada yang istimewa sebenarnya dari pemindahbukuan deposito itu.
“Dari dulu juga begitu, karena dana kasa kami distribusikan di beberapa bank. Tidak hanya di Bank Jatim,” kata Amin saat dihubungi WartaBromo, Jumat (23/10/2020) sore.
Terkait protes dewan yang menyebut rate bunga dituju yang disebutkan lebih rendah, ia menepisnya. Menurutnya, kebijakan penempatan deposito kasda tetap didasarkan kebijakan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
“Tidak. Semua sama kok. Karena kan penempatannya ikut rate bunga di hari itu,” jelasnya. “Justru memang dicari mana yang bisa memberi nilai lebih, itu yang dipilih,” lanjutnya.
Menurut Amin, berdasar kesepakatan sebelumnya, bank-bank yang dituju sepakat untuk mencurkan program CSR-nya untuk Pemkot.
“Dan, tidak semua kami pindahkan. Di Bank Jatim masih ada dan jumlahnya lebih besar,” jelas Amin. (tof/asd)