Pasuruan (Wartabromo.com)- Hari Santri di Pasuruan diperingati dengan meriah. Hari Santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober ini, diawali dengan lomba Panahan Antar Pondok Pesantren. Sebanyak 160 santri dari 39 Ponpes ikut berpartisipasi dalam lomba yang dipusatkan di lapangan Ponpes Terpadu Al-Yasini, Areng-Areng Wonorejo Pasuruan.
Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren berbaris rapi. Di tengah pandemic, mereka semua diwajibkan untuk menjaga sesuai protocol kesehatan. Mulai cuci tangan, pengaturan suhu badan dan bermasker. Sebelum bertanding, mereka berbaris rapi untuk mengikuti acara seremonial terlebih dahulu.
Kemeriahan acara begitu terasa. Sebagian ulama diantara naik andong dengan dikawal Bupati Irsyad Yusuf dan Wabup KH Mujib Imron. Kedua pemimpin daerah ini rela berjalan kaki sekitar 100 meter menuju tempat acara.
Di atas andong ada kiai sepuh seperti KH Fuad Nur Hasan (Sidogiri), KH Muzakki Birrul Alim (Rois Suriyah PCNU Kabupaten), KH Abdul Rohim (Rois Suriyah PCNU Bangil). Sementara, penunggang kuda diantaranya; Ketua Tanfidiyah PCNU Kabupaten KH Imron Mutamakkin dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pasuruan, KH Nailur Rohman.
Selain itu hadir pula tokoh Pasuruan, Habib Taufik Assegaf, beberapa kiai muda atau Gus dari berbagai ponpes dan kalangan Robithoh Maahid Islamiyah (RMI). Juga terlihat kompak jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten. “Dalam rangka hadir Santri tahun ini, kita ingin para santri sesuai dengan tagline kita. Yaitu, Santri Sehat, Pasuruan Maslahat, Indonesia Kuat,” ujar Bupati Irsyad Yusuf dalam sambutannya, Rabu (21/10).
Saat seremonial acara, juga diperlihatkan beberapa atraksi menarik. Laga esksebisi memanah balon antara Ulama dan Umaro Kota dan Kabupaten Pasuruan. Dari Kabupaten ada KH Imron Mutamakkin berpasangan dengan Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan.
Kemudian dari Kota Pasuruan, ada KH Nailur Rohman berpasangan dengan Kapolres pasuruan Kota, AKBP Arman. “Duaar”. Dan dua balon pun meletus hasil panahan Gus Amak-sapaan KH Nailur Rohman dan Kapolresta Arman.
Kemudian, yang agak mengejutkan adalah tampilnya pemanah nasional, Della Handayani. Della memanah balon yang didalamnya berisi banner sepanjang 50 meter.
Dua balon berhasil dipanah secara bergantian. Saat balon pertama ditembak, banner bertuliskan “Santri Sehat” menjuntai ke bawah. Dan ketika balon kedua juga berhasil dipanah, tulisan banner “Indonesia Kuat” juga menjuntai dan bisa terbaca dengan jelas.
Selanjutnya, para ulama dan umaro yang hadir diberi kesempatan untuk memanah. Bagi yang latihan sebelumnya, tentu ada yang tepat sasaran dan nyaris tepat di titik kuning. Antara angka 8 atau 9.