Pasuruan (Wartabromo.com)- Konsep membangun Kota Pasuruan kembali dibeberkan Adi Wibowo. Calon Wakil Walikota yang berpasangan dengan Gus Ipul ini meyakinkan tim pemenangnya di wilayah Kecamatan Purworejo.
Di rumah Bambang, pimpinan kecamatan setempat, Adi menguatkan tim dengan peran kepemimpinan yang kuat. “Strong leadership itu penting. Karena pemimpin itu sebagai manager sekaligus driver oleh rakyatnya. Konsep pemimpin kuat dibutuhkan dalam alam demokrasi saat ini,” tegas Adi yang disambut tepuk tangan yang hadir.
Pemimpin yang kuat itu paling tidak memiliki beberapa ciri. Di antaranya, punya integritas. Punya jiwa kepemipinan yang bisa dipercaya. Kata-katanya bisa dibuktikan. Lalu, berpengalaman. Menurutnya, Gus Ipul punya segudang pengalaman dalam birokrasi. Sudah tidak diragukan lagi. Gus Ipul pernah menjadi anggota DPR RI, menteri, wakil gubernur dua periode, dan menjadi ketua PBNU.
Sementara, Adi Wibowo pernah bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), staf ahli DPR RI, dan juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Pengalaman inilah yang menjadi sebuah keyakinan yang kuat untuk didorong dengan kerja nyata,” tegasnya.
Selain itu, Kota Pasuruan juga membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki konektivitas. Kecepatan dalam lobi dan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi sangat dibutuhkan daerah. Karena banyak pembangunan di daerah yang perlu dikorelasikan dengan kewenangan pusat dan provinsi.
Alumnus Universitas Indonesia ini berharap, pembangunan Kota Pasuruan ke depan adalah pembangunan inklusif. Pembangunan partisipatif yang menjadikan masyarakat sebagai subyek pembangunan. Mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan, masyarakat diharapkan bisa ikut memiliki kue pembangunan.
“Jika itu terjadi maka masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan di kota. Tidak cuek terhadap program pemerintah. Tingkat partisipasi masyarakat itu penting, karena akan menghasilkan keputusan politik yang baik,” tegasnya disertai tepuk tangan yang hadir dengan lebih keras.
Adi juga memotivasi seluruh tim pemenangan, baik di kota, kecamatan, hingga pelosok kampung untuk saling menguatkan. “Bapak-ibu adalah tim. Ujung tombak pemenangan di setiap TPS. Monggo sama-sama memahamkan masyarakat dengan cara baik. Berikan pemahaman masyarakat jangan menilai seseorang dari pokoknya. Tetapi memahami seseorang lebih rasional,” tegasnya.
Yang menarik lagi, Adi menceritakan sebuah pesan saat silaturrahmi dengan para kiai, ulama, maupun habaib. “Ada yang dititipkan beliau semua kepada kami. Jika kami diberikan amanat memimpin Kota Pasuruan, beliau-beliau berharap ada pembenahan di rumah sakit. Tolong benahi rumah sakit kota,” harapnya.
Pesan para kiai inipun linier dengan kondisi di lapangan. Menurutnya, banyak masyarakat yang merasakan pelayanan dan fasilitas kesehatan di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan kurang optimal. “Jangan sampai orang hanya kena masuk angin, tapi malah divonis sakit. Orang yang sakit yang seharusnya bisa diobati, malah tambah sakit,” selorohnya.
Mendengar ungkapan Adi ini, seorang ibu berseloroh spontan. “Kalau sekarang sakit dibawa ke rumah sakit, malah kenek Covid, mas,” celotehnya. Ungkapan ini membuat gerr. Suasana pemantapan pun menjadi lebih riuh.
Selain kesehatan, konsentasi paslon Gus Ipul-Mas Adi adalah soal pendidikan. Adi juga menyoroti soal insentif guru-guru Madin yang hanya mendapat Rp 100 ribu/bulan. “Ini buat beli bensin saja, cukup apa ndak bapak-ibu?” tanyanya. Tentu saja pertanyaan ini dijawab serempak “Ndak cukup”. Oleh karena itu, jika paslon nomor 1 ini dipercaya masyarakat Kota Pasuruan, mereka ingin ada kenaikan insentif dari guru-guru Madin lebih baik.
Selain di Purworejo, tadi malam, Adi Wibowo juga menyapa warga di wilayah Sebani. Para warga dan tim pemenangan mendapatkan beberapa fasilitas kesehatan. Seperti masker dan handsanitizer.
Selain itu, mereka juga mendapatkan pamflet, buku saku yang berisi tentang konsep Kota Madinah (Maju, Damai, Indah dan Harmoni). Maju ekonominya. Indah Kotanya. Dan Harmoni Warganya. Selain itu, dalam pamflet itu juga disebutkan 9 program prioritas yang digagas paslon ini. (day/*)