Probolinggo (wartabromo.com) – Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo, Sudiman meninggal dunia pada Rabu siang, 7 Oktober 2020. Ia meninggal dengan status terkonfirmasi Covid-19.
Kabar wafatnya kepala dinas pertanian ini berembus sekitar pukul 11.45 WIB, saat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr. Moch. Saleh. Sudiman sempat mendapat perawatan intensif selama sekitar empat hari terakhir.
“Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Telah pulang ke Rahmattullah Bapak Sudiman. Semoga beliau husnul khotimah dan syahid. Dan keluarga diberi ketabahan. Aamiin,” kata Plt. Direktur RSUD dr. Moch. Saleh, Abraar HS. Kuddah.
Dokter Abraar menyebut almarhum masuk IGD RSUD dr. Moch. Saleh pada Minggu, 4 Oktober 2020 lalu. Saat masuk, kondisi saturasi pasien hanya 68. Padahal normalnya, antara 99 sampai 100.
“Sejak pertama masuk kami sudah yakin ini Covid-19, melihat dari kondisi paru-parunya yang mengalami vibrosis di kedua parunya. IGM dan IGG juga reaktif, sempat kami beri remdimevir, obat yang terbaru itu,” terangnya.
Pihaknya, kata Abraar, sudah bertindak semaksimal mungkin untuk menolong Sudiman. Hasilnya pada hari Senin, kondisi Sudiman sempat membaik. “Swab-nya dilaksanakan Senin pagi, sorenya sudah keluar. Hasilnya positif Covid-19. Hari Selasa-nya, sempat kami terapi konfalensens,” jelas dokter spesialis bedah itu.
Kepergian pria kelahiran Banyuwangi itu, menyisakan duka mendalam. Tak hanya pada para kolega di lingkungan Pemkot Probolinggo, tetapi juga masyarakat. Ia dikenal sebagai pribadi yang supel dan mudah bergaul.
“Beliau ini sangat baik, saya tidak percaya. Makanya saya datang ke sini (kamar mayat) langsung. Untuk memastikan kabar itu, ternyata benar beliau sudah berpulang,” kata salah satu pelaku UMKM binaan Dispertahankan, Sri Wahyuningsih.
Mantan Kasatpol PP Kota Probolinggo itu, juga dikenal sebagai pribadi yang dermawan. Suka memberi dan perhatian pada rakyat kecil. Tak jarang, menurut Sri, dirinya dan rekan-rekan sesama UMKM, mendapat order dari almarhum. Terutama ketika ada pameran atau bazar.
“Pasti beliau itu membeli dagangan kami, tidak dimakan sendiri, melainkan dibagi dengan siapapun yang mau. Sangat membantu promosi produk kami para UKM,” kenang Sri.
Satgas Covid-19 Kota dan Kabupaten Probolinggo, sudah melakukan tracing pada kontak erat almarhum. Upaya pencegahan seperti swab dan rapid, sudah dilakukan. Baik di sekitar kediaman almarhum di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Maupun di area kantor tempat almarhum bekerja, di Dinas Pertahankan Kota Probolinggo. (lai/saw)