Maron (wartabromo.com) – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo membantah jika Suwami (Suami) dan Hartono, tak terkover bantuan sosial (bansos). Ibu-anak yang berdomisili di Desa Brabe, Kecamatan Maron tersebut, terdaftar sebagai bansos PKH, BPNT, serta program RTLH.
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinsos Kabupaten Probolinggo, Ofie Agustin menegaskan pihaknya telah melakukan kroscek, dengan mendatangi rumah di Dusun Sumur RT 15 RW 005 pada Senin, 28 September 2020.
Ternyata mereka masuk dalam daftar perlindungan sosial.
Suami yang berusia 72 tahun, terdaftar sebagai penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan untuk Hartono (45), merupakan penerima bantuan pangan non tunai (BPNT).
“Tidak benar jika mereka tidak menerima bantuan sama sekali. Informasi yang kami peroleh dari petugas di Kecamatan Maron, KKS-nya (kartu keluarga sejahtera, red) tertelan di ATM BRI, tapi sudah ada gantinya. Tapi karena ada yang bilang dia sama sekali tidak menerima bantuan apapun, maka kami akan tracking dulu,” kata Ofie pada Selasa, 29 September 2020.
Dilanjutkan, jika pihaknya sudah melakukan assessment, bahkan beberapa waktu lalu langsung menyerahkan bantuan kebutuhan sehari-hari dan alat-alat dapur untuk ibu-anak ini. “Untuk bantuan yang lain akan menyusul, semoga sedikit bisa membantu beban hidupnya,” lanjutnya.
Selain itu, rumah yang mereka tinggal sudah masuk dalam daftar rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Dinas Perkim. Namun, pelaksaan rehabilitasi itu tertunda. Tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini.
“Rumahnya masuk program usulan Perkim tahun 2020 dan seharusnya memang dilaksanakan tahun 2020 juga, tapi karena Covid-19 yang melanda Kabupaten Probolinggo, akhirnya programnya tertunda,” tandasnya Kabid Infokom Diskomimfo Kabupaten Probolinggo itu.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ibu-anak itu disebut belum mendapat bantuan sosial dari pemerintah. Warga pra sejahtera tersebut, hidup dalam kemiskinan. Rumah gedek bambu nyaris roboh. Sementara untuk makan, mengandalkan pemberian warga sekitar. (cho/saw)