Pasuruan (Wartabromo.com) – Kesiapan pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan, Gus Ipul – Mas Adi makin terbukti. Salah satunya, tim pemenangan telah membuka Posko Pemenangan, posko strategis di Jl Panglima Sudirman. Acara pembukaan posko ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Gus Ipul – Mas Adi kepada para tokoh masyarakat yang hadir.
Sebelum posko dibuka, rangkaian acara mulai pagi hari digelar khotmil quran. Lalu, pembacaan selawat dan penyerahan santunan untuk anak-anak yatim. Pembukaan posko pemenangan ini juga diikuti seluruh partai pengusung dengan kompak. Mulai PKB, Partai Golkar, PKS, PAN, dan PPP. Serta partai non parlemen, Partai Gelora.
Hadir dalam pembukaan posko, Selasa malam (22/9) diantaranya, KH Asyari Mahfudz (Ketua Dewan Syuro PKB), KH Mujib Imron (Wakil Bupati Pasuruan), Hj Anisah Syakur MAg (Anggota FPKB DPR RI), Hj Sofiyah yang dipanggil Bulek Sof (Muslimat NU Pasuruan), Ansori (tokoh masyarakat), dan Mukhamad Misbakhun (Anggota F-Partai Golkar DPR RI) yang hadir secara virtual live dari Jakarta.
“Dengan pembukaan posko ini saya menilai pasangan ini telah menunjukkan kelasnya. Posko yang representatif. Pas di jalan raya yang strategis. Musala-nya bagus. Dengan adanya posko pemenangan Gus Ipul-Mas Adi ini menunjukkan bukti kalau kita serius untuk melayani dan mengurus masyarakat kota Pasuruan degan baik,” ujar Mukhamad Misbakhun yang disaksikan semua yang hadir melalui layar lebar.
Dibukanya posko pemenangan ini, lanjut M2 – panggilan karib Misbakhun, bisa memudahkan koordinasi antar partai pendukung. Konsolidasi bersama tim pemenangan, dan juga antar relawan. Tak lupa juga dukungan dari para alim ulama, kiai, habaib, ustaz dan ustazah serta masyarakat luas.
“Semua harus bersinergi untuk keberhasilan, kesuksesan dan kemenangan Gus Ipul – Mas Adi. Yang itu berarti kemenangan seluruh masyarakat Kota Pasuruan,” tegas M2 yang disambut tepuk tangan meriah yang hadir.
Usai M2, giliran H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang memaparkan soal akronim Pasuruan Kota Madinah. Kota Madinah yang dimaksud memiliki kepanjangan Maju, Damai, Indah, dan Harmoni. Maju ekonomi. Para warganya bisa mendapatkan lapangan pekerjaan. Damai kotanya.
Membentuk tatanan kota yang damai. Lalu, Indah lingkungannya. Dengan banyak taman-taman yang menghiasi. Dan harmoni seluruh warganya. Perbedaan ras, suku, agama atau antar golongan tetap bisa hidup berdampingan, menjadikan Kota Pasuruan harmoni, bisa selaras antar warganya.
“Kami sudah berkeliling menemui para ulama, nelayan, pasar mebel, petani, tukang parkir, UMKM dan juga industri. Kami disambut masyarakat dengan baik. Kami coba berdiskusi untuk memantapkan visi dan misi kami. Banyak yang dititipkan pada kami untuk bisa membawa perubahan Kota Pasuruan ke depan yang lebih baik,” ujar Gus Ipul tadi malam.
Gus Ipul kemudian menjlentrehkan makna dibalik akronim Kota Madinah. Menurutnya, Pasuruan sebagai Kota Madinah bukan sekedar akronim. Namun, disitu ada filosofi, ada makna dan semangat membangun sebagaimana dicontohkan Kota Madinah sebenarnya.
Misalnya, di Madinah banyak peziarah yang memadati makam Rasulullah SAW setiap hari. Di Kota Pasuruan juga banyak peziarah yang mendatangi makam Almaghfurlah KH Abdul Hamid.
Di sekeliling makam juga banyak para pedagang yang bisa menjalankan roda ekonomi. Jalur dan para tukang parkir juga ditata sedemikian rupa. Kalau wisata religi ini bisa dikelola dengan baik, maka Alun-Alun Kota Pasuruan bisa menjadi pusat peradaban menuju ekonomi kota yang maju.
“Mungkin nanti fasilitasnya perlu dibenahi. Hal-hal yang menjadi kebutuhan para peziarah bisa dipenuhi. UMKM digerakkan. Kita perlu merancang pembangunan Alun-Alun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” tegas mantan Wagub Jatim dua periode ini.
Selain alun-alun, Gus Ipul juga melirik pantai utara atau pesisir Pasuruan. Menurutnya, ini bisa dijadikan wisata pantai yang bisa terhubung dengan Alun-Alun Kota. Sehingga, masyarakat luar Pasuruan yang selama ini memanfaatkan jalan tol, tetap menjadikan Kota Pasuruan sebagai jujukan.
“Ada ikon tersendiri. Dadi ndak moro-moro wong Suroboyo, Malang, Banyuwangi, Probolinggo ndak dada-dada tok, hallo Pasuruan (Jadi tidak secara spontan orang Surabaya, Malang, Banyuwangi, Probolinggo tidak hanya melambaikan tangan saja dan bilang halo Pasuruan, red). Tapi, mereka bisa menjadikan Kota Pasuruan sebagai kota tujuan,” tegasnya sambil disambut tepuk tangan meriah.
Selain membocorkan sedikit visi-misi, Gus Ipul-Mas Adi juga akan membenahi sektor Pendidikan, Kesehatan dan Palayanan Publik (public service). Menurutnya, tiga sector ini perlu serius untuk dibenahi. Termasuk soal rumah sakit R Soedarsono dan juga pelayanan publiknya.