Purwosari (Wartabromo.com) – Universitas Yudharta Purwosari Pasuruan kedatangan tamu istimewa. Ya, Ketua MPR RI, H Bambang Soesatyo hadir dihadapan Civitas akademika Yudharta, Kamis siang (27/8).
Kehadiran Bamsoet – panggilan Bambang Soesatyo salah satunya adalah menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan. Empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Saat tiba di Yudharta, Bamsoet disambut hangat pengasuh Ponpes Ngalah, KH Soleh Bahrudin, Rektor Yudharta, Dr. H. Kholid Murtadlo, SE. ME dan juga para pejabat Muspida. Diantaranya, Wabup KH Mujib Imron, Ketua DPRD Sudiono Fauzan, Kapolres AKBP Rofiq Ripto Himawan, Kajari Ramdhanu Dwiantoro, Dandim 0819 Letkol Burhan Fajari Arfian, dan Ketua Pengadilan Negeri Bangil, AFS Dewantoro.
Yang menarik, dalam kesempatan itu juga dihadiri para tokoh lintas agama. Lengkap dengan pakaian atau atribut masing-masing. “Saya patut berbangga kepada kampus Universitas Yudharta ini. Di kampus ini gedung-gedungnya banyak yang memiliki simbol negara. 4 pilar ada semua. Dan tidak melupakan akan pentingnya NKRI,” puji Bambang Soesatyo saat mengawali sambutannya.
Bamsoet kemudian menjelaskan akan arti pentingnya seluruh rakyat memegang teguh 4 pilar kebangsaan. Mulai arti pentingnya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan memahami Bhinneka Tunggal Ika.
Tak lupa, pria yang yang biasa memakai plat nomor mobil RI-5 ini juga memberikan ucapan selamat bergabung bagi mahasiswa baru Universitas Yudharta Pasuruan. Para Maba bakal menjalani kegiatan Pekan Sosialisasi dan Orientasi Pendidikan Tinggi pada 8-13 September mendatang.
Selain sosialisasi empat pilar, petinggi negara ini sekaligus meresmikan gedung Bhinneka Tunggal Ika sebagai pelengkap Gedung Aula Pancasila, Gedung NKRI, Gedung UUD 45, dan Gedung Nusantara. Sarana dan prasarana tersebut menjadi tonggak implementasi empat Pilar kebangsaan dalam kehidupan perguruan tinggi.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Ikrar Catur Pilar Indonesia. Yang berisi tiga butir pernyataan. Yakni, Setia kepada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945. Setia menjaga keutuhan NKRI. Serta setia menghargai Bhineka Tunggal Ika.
Usai peresmian, Ketua MPR RI dan para pejabat secara kompak melepas 17 burung puter (merpati) putih. Pelepasan burung ini sebagai filosofi atau lambang kemakmuran dan kedamaian.
Dalam sambutanya, Rektor Yudharta Dr. H. Kholid Murtadlo, SE. ME menyampaikan, bahwa MPR RI merupakan lembaga tinggi yang berpengaruh terhadap perkembangan negara. Rektor juga menjelaskan jika gedung-gedung di Yudharta adalah PBNU. Kata PBNU yang dimaksud memiliki kepanjangan kata: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45.
“Pembina yayasan Darut Taqwa telah memberi nama-nama gedungnya dengan 4 pilar plus. Yaitu gedung Aula Pancasila, Gedung Bhineka Tunggal Ika, Gedung NKRI ,Gedung UUD 1945 serta Gedung Nusantara. Sekaligus kami mohon doa restu akan dibangun Gedung Juang PBNU,” jelas Rektor dalam sambutanya ini.
Di sisi lain, Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron dalam sambutannya merasa bangga dengan Yudharta. “Kami bangga dengan KH. Soleh Bahrudin yang telah membangun gedung Yudharta ini dengan nama NKRI untuk Indonesia,”jelas Wabup yang akrab disapa Gus Mujib ini.
Menurutnya, masuk Universitas Yudharta sama dengan masuk ke Baiti Jannati (Rumahku Surgaku). Sambutan ini membuat suasana ruangan bergemuruh, karena riuhan tepuk tangan dari mahasiswa dan undangan yang hadir.
Sambutan itu disampaikan Gus Mujib di hadapan Pengasuh Pondok Pesantren Ngalah, KH. Sholeh Bahruddin, jajaran Muspida, Rektor Universitas Yudharta Pasuruan, Civitas akademika dan mahasiswa baru Yudharta. (day/*)