Maron (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menutup operasional Puskesmas Maron sejak Senin, 17 Agustus 2020. Langkah itu diputuskan setelah ada tenaga kesehatan (nakes) yang positif Covid-19.
“Puskesmas Maron tidak melayani pasien. Ditutup sejak kemarin sore. Penutupan dilakukan selama seminggu ke depan, karena ada nakes yang positif Covid-19,” kata Kepala Dinkes setempat, dr. Anang Boedi Yoelijanto pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Dokter Anang tidak menyebut berapa jumlah nakes yang positif Covid-19. Ia hanya menuturkan jika saat ini gugus tugas Covid-19 berupaya menelusuri (tracking) secara mendalam. Dengan sasaran pegawai Puskesmas Maron yang berjumlah 83. Terhadap kontak erat lain juga dilakukan.
“Seluruh pegawai akan diperiksa untuk memastikan siapa saja yang positif.. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan rapid test dan pemeriksaan swab. Itu memudahkan proses pemeriksaan itulah, Puskesmas Maron ditutup,” kata pria yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu.
Selain itu, penutupan sebagai upaya sterilisasi Puskemas Maron dari virus. Selama penutupan layanan kesehatan di Kecamatan Maron dialihkan ke puskesmas terdekat sesuai dengan domisili pasien. Yaitu, di Puskesmas Suko, Condong, Klenang, dan Gending.
“Setelah ditemukan pegawai yang negatif, maka layanan kesehatan akan kembali normal,” terangnya.
Mantan Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan tersebut, menduga para nakes positif Covid-19 itu tertular saat memberikan layanan medis pada pasien positif Covid-19. Kondisi nakes tersebut, kata Anang, dalam kondisi sehat. Maka termasuk kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) atau OTG (orang tanpa gejala).
“Saat ini, berada di rumah sehat dengan pengawasan ketat dari petugas medis. Karenanya, kami imbau masyarakat tidak menyepelekan protokoler kesehatan yang ada, gunakan masker dan rajin mencuci tangan. Agar penyebaran Covid-19 dapat ditekan,” tandas Anang. (cho/saw)