Tegalsiwalan (wartabromo.com) – Pasca tewasnya pemuda Tegalsiwalan, polisi menemukan sejumlah fakta baru. Di antaranya kronologi pembacokan yang berujung tewasnya korban.
Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Rizky Santoso menyebut, semula saat orkes berlangsung, ada gesekan antara kelompok Osen dan Fathur (korban) ini. Namun berakhir begitu saja sampai konser usai. Saat gesekan itu terjadi, Osen dan kawan-kawan memilih kabur dari keramaian.
Sampai akhirnya korban Fathur dan rekannya yang lain pulang dari orkes dangdut yang dihelat dalam rangka hajatan warga itu. “Di tengah jalan ini, pelaku menghadang korban dan langsung menyabut celurit begitu saja. Sampai korban tewas di lokasi kejadian,” kata Rizky, pada sejumlah wartawan, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Bentrok di Orkes Dangdut, Pemuda Tegalsiwalan Tewas
Ramainya warga yang juga pulang dari orkes itu sempat melempari para pelaku dengan batu dan barang seadanya. Sampai pelaku mundur dan kabur. Dari situ kemudian diketahui jika ada korban jiwa. Dari lima pelaku yang sudah diamankan pasca penganiayaan, diketahui peran dua pelaku utama. Yakni Osen dan Rokib.
Saat kejadian itu, Osen langsung mengayunkan celurit ke arah leher Fathur. Sedangkan Rokib, menyabet bagian perut, sehingga Fathur terjatuh.
“Dari lima yang kami amankan itu kini ada tambahan satu, jadi total sekarang ada enam orang kami amankan. Beberapa dari yang kami amankan itu, juga sudah kami naikkan jadi tersangka. Saat ini semua masih berproses, kami masih bekerja keras,” tegas Rizky. (lai/saw)