Pasuruan (WartaBromo.com) – Sebelum konfirmasi Covid-19, pegawai Dispendukcapil Kota Pasuruan sempat jalani rapid test dan hasilnya non reaktif. Namun 1 hari setelah meninggal, swab-nya keluar dan hasilnya konfirmasi Covid-19.
Hal ini dijelaskan oleh Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan, Shierly Marlena. Ia menjelaskan, pasien ini awal masuk RSUD Dr. R. Soedarsono, Kota Pasuruan pada tanggal 27 Juli 2020.
Selama 4 hari dirawat di rumah sakit, kondisinya kian memburuk sehingga dipindahkan ke Ruang Pinere, lalu dipindahkan lagi ke ruang isolasi. Saat itu ia telah menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif.
Akan tetapi, kata Shierly, walaupun non reaktif pasien ini mengalami sesak napas, sehingga pihak rumah sakit pun melakukan rangkaian pemeriksaan penunjang lainnya.
“Saat itu gejalanya batuk, pilek, sesak napas, dan kehilangan pembauan,” terang Shierly, Kamis (06/08/2020).
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen dan pemeriksaan lab darah, hasil diagnosa dokter pasien ini probable Covid-19. Saat itu si pasien juga sudah dilakukan tes swab oleh rumah sakit.
Hingga kemudian hasil swab-nya belum keluar, pasien ini meninggal dunia pada Rabu (05/08/2020) kemarin. Pasien ini, kata Shierly, juga memiliki penyakit penyerta yakni pembengkakan jantung dan diabetes.
“Hasil swab-nya keluar tadi pagi. Konfirmasi Covid-19. Saat meninggal kemarin statusnya masih probable Covid-19,” imbuh Shierly.
Seperti diketahui, setelah adanya pegawai Dispendukcapil konfirmasi Covid-19, tim gugus tugas melakukan tracing dan sebanyak 53 orang menjalani rapid test. Hasilnya 22 orang ditemukan reaktif dan kini menjalani isolasi di shelter-shelter yang disediakan Pemkot Pasuruan. (tof/ono)
Simak videonya: