Probolinggo (wartabromo.com) – Pimpinan DPRD Kota Probolinggo mengakhiri kuncitara (kuncian sementara/lock down) kegiatan dengan lebih cepat. Selain, hasil tes usab (swab) negatif, dewan harus tunaikan sejumlah agenda secara langsung karena banyak anggotanya yang tak bisa gunakan aplikasi online (gagap teknologi/gaptek).
Per Rabu, 29 Juli 2020, aktivitas DPRD Kota Probolinggo kembali normal. Kondisi ini terbilang lebih cepat dari rencana kuncitara yang sedianya berakhir pada 3 Agustus mendatang. Lock down sendiri dilaksanakan sejak Senin, 20 Juli. Hanya seminggu dari rencana awal.
Artinya, rapat-rapat akan dilaksanakan secara tatap muka, bukan melalui online (daring) via aplikasi. Agenda terdekat adalah rapat Badan Musyarawah (Banmus) yang akan dilaksanakan pada malam ini.
Reaktivasi itu dilakukan setelah hasil swab massal kepada anggota dewan hasilnya negatif. Sementara rapat-rapat melalui online (daring), sulit diaplikasikan. Ketua dewan menyebut, banyak anggota yang gagap teknologi informasi terkini, meski sudah disediakan fasilitasnya.
“InsyaAllah, karena di sini banyak anggota yang gaptek ya, kami akan lakukan dengan tatap muka. Tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Dan bagi yang belum ada konfirmasi hasil swab-nya, kita tidak izinkan untuk nasuk ke area ini,” kata Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib.
Namun, Mujib tak menyebut berapa jumlah anggota dari 30 dewan yang tak melek teknologi informasi. Ia hanya mengatakan mereka yang gaptek karena faktor usia. Sehingga ketika ada kendala teknis, mereka tidak dapat berbuat banyak.
“Kan memang ada beberapa yang memang sepuh-sepuh ya. Ndak usah ke mana-mana dah, katakanlah di Komisi 1 sendiri yang ketuanya berasal dari fraksi PKB. Karena berasal dari fraksi PKB, makanya saya berani ngomong. Jadi ketika melakukan video konfren, ketika di tengah macet, tidak tahu apa yang dilakukan. Sehingga menjadi kendala tertentu dan harus dilakukan dengan tatap muka,” terang pria yang juga Sekretaris DPC PKB Kota Probolinggo itu.
Dari 30 anggota dewan, ada 2 legislator yang positif Covid-19, yakni DR dan SR. Sedangkan 24 anggota lainnya dinyatakan bebas dari paparan virus corona. Sementara 4 lainnya, yakni S, HR, SW, dan ZF masih menunggu hasil swab.
Selain 2 anggota dewan, ada 1 karyawan DPRD Kota Probolinggo yang dinyatakan positif Covid-19.
Dari 61 pegawai Sekwan yang menjalani tes swab, 41 hasil tesnya sudah keluar. Hasil swab-nya terkonfirmasi negatif. Sementara 20 orang lainnya belum keluar. (lai/saw)