Sumberasih (wartabromo.com) – Suami istri (pasutri) asal Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo datangi polisi. Mereka mengadukan seorang pria yang diduga membawa kabur anak gadisnya.
Pasutri bernama Saiyul (42) dan Marfuatul Setiawati (40), mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo Kota sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu, 24 Juni 2020.
Orang tua ini melaporkan Umar, seorang pria beristri yang terbilang masih tetangga di Dusun Mawar RT 7 RW 1. Umar diduga telah melarikan anak gadisnya yang bernama Putri Mardatiliyah (18).
Perawan baru lulus SMKN Sumberasih itu, diperkirakan dibawa kabur sekitar pukul 09.00 WIB, dengan menggunakan mobil warna putih. Kedua insan beda jenis kelamin itu, diketahui janjian bertemu di depan masjid Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih. Lokasi ini, berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah Putri.
“Anak ini, pamitan mau mengambil laptop yang dipinjam oleh Umar. Si Umar itu, meminta ditemui di depan masjid. Biar tidak ketahuan ibunya (Marfuatul), suruh jauh-jauhan gitu. Habis itu, bilangnya turun dari bis. Ternyata malah dibawa kabur pakai mobil,” tutur Ririn, bibi dari Putri saat ditemui Mapolres Probolinggo Kota.
Ririn menuturkan, sebelumnya Umar meminjam laptop kepada ponakannya sekitar 3 bulan yang lalu. Alasan Umar pinjam laptop itu digunakan untuk membantu pekerjaan. Sebab, Umar yang bekerja sebagai pengemudi, mengalami kesulitan ekonomi.
Karena hendak kuliah, Putri bermaksud meminta kembali laptop yang dipinjam oleh Umar. Oleh Umar, gadis kelahiran 2 Juni 2002 tersebut diminta untuk mengambilnya di depan masjid Desa Banjarsari. Alasannya, Umar takut datang ke rumah Putri karena dikejar-kejar oleh orang Pesisir.
Karena membutuhkan laptop itu, Putri menyanggupi mengambil di lokasi yang diarahkan Umar.
Putri sempat minta ibunya mengantar ke lokasi. Namun, ibunya malah diminta menjauh dari tempat menunggu Umar. Waktu itu Umar mengatakan laptop tak akan dikembalikan jika ada ibunya. Umar sendiri mengaku akan turun dari bis umum.
Dilalah sikap itu hanya alibi Umar untuk membawa kabur Putri dengan mobil.
“Kami coba telepon ke HP-nya, nomornya aktif tapi gak diangkat. Sekitar pukul 10.00, nomornya (Putri) sudah tidak aktif. Kalau anaknya (Putri) ndak bawa apa-apa, cuma HP dan baju yang dipakainya,” terang Ririn.
Terkait laporan itu, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono mengaku sudah mengetahuinya. Namun, ia belum bisa memberikan keterangan detail terkait penanganan kasus dugaan penculikan ini.
“Sudah dengar, nanti kalau laporannya naik, nanti akan kami tindaklanjuti,” ucapnya. (lai/saw)