Pasuruan (Wartabromo.com) – Surga Allah SWT, merindukan 4 golongan. Mereka adalah orang-orang yang disebut dalam sabda Rasulullah Muhammad SAW.
“الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَا لِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ .رواه أبوداود والترمذي عن ابن عباس”
tutur KH. Nurul Huda Muhammad, Ketua MUI Kab. Pasuruan.
Secara lebih rinci, Ust. Nurul menjelaskan siapa saja 4 golongan yang dimaksud. Berikut uraiannya:
Pertama, rindu kepada orang yang ahli membaca Al-Qur’an. Mereka ialah yang menghatamkan Al-Qur’an, kemudian memulai lagi dari awal secara istiqamah. Baik 1 hari 1 juz, 2 juz, atau minimal setengah juz. Kalau 1 juz, 1 bulan khatam 1 kali. Itulah golongan orang yang sangat dirindukan surga Allah SWT.
Kedua, orang yang menjaga lisannya dari ucapan-ucapan yang tidak baik. Mereka adalah orang yang lisannya selalu mengeluarkan ucapan yang menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Menjaga agar tidak sampai mengeluarkan ucapan yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Itu juga orang yang dirindukan oleh surga Allah SWT.
Ketiga, orang yang memberi makan kepada orang yang kekurangan makanan (kelaparan). Orang yang ekonomi lemah, itu memang penting untuk dibantu. Entah dengan memberi zakat, sedekah baik berupa uang, beras, atau sembako. Pasalnya, dengan memberi sedekah, dapat meredam kemurkaan Allah SWT. Selain itu, sedekah mendekatkan kepada Allah SWT dan dekat dengan surga-Nya.
“Maka dari itu, orang yang ahli membantu fakir miskin, orang yang ekonomi lemah, itu adalah termasuk orang yang sangat dirindukan surga Allah SWT,” imbuhnya.
Keempat, orang yang melaksanakan puasa Ramadan dengan sempurna. Secara sempurna yang dimaksud yaitu puasa penuh 30 hari dengan memenuhi syarat. Syaratnya, menjauhi perkara yang dapat menghapuskan, mengurangi atau menghilangkan pahala puasa Ramadan.
Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT dalam hadis qudsi.
الصيام لي وأنا أجزي به
‘Puasa itu milikku, dan aku sendiri yang akan memberikan langsung kepada yang bersangkutan’
Rasulullah juga bersabda, ‘Siapa yang puasa Ramadan 1 bulan penuh dengan iman dan ikhlas melaksanakan perintah Allah, maka di akhir puasanya, masuk ke bulan Syawal, orang itu lepas dari dosa-dosanya sebagaimana bayi baru lahir dari ibunya’. (bel/ono)