Pasuruan (Wartabromo.com) – Tadarus Al-Qur’an, merupakan ibadah tambahan yang dianjurkan Rasulullah SAW saat bulan Ramadan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang salah mengartikan arti tadarus.
Menurut Ust. Sajumin Zainuddin, Asatidz LDNU Kabupaten Pasuruan, banyak masyarakat yang mengejar cepat khatam. Hal itu sering terjadi baik di masjid, musala, ataupun rumah.
Padahal, apabila menilik arti dari kata tadarus, yakni simak-baca. Ada yang membaca, yang lain menyimak.
“وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلا,
*Dan bacalah al-Qur’an itu dengan tartil/perlahan-lahan,” tutur Ust. Sajumin saat membacakan firman Allah dalam surah Al-Muzammil ayat 4.
Dijelaskan, ayat tersebut menganjurkan umat muslim dalam membaca Al-Qur’an dengan santai, perlahan, tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat dan tetap menggunakan lagu-lagu Al-Qur’an secara murotal. Kaidah tajwid dan makharijul hurufnya juga harus diperhatikan.
Ust. Sajumin pun mengajak para imam salat, agar saat tadarus Al-Qur’an tidak perlu tergesa-gesa. Ia juga mengajak para pemuda, agar Istiqomah dan rajin tadarus, tarawih bersama keluarga di rumah.
Tak lupa, ia juga mengajak agar di bulan Ramadan ini, memperbanyak doa kepada Allah SWT. Insyaallah, doa-doa di bulan suci ini semua diijabah dan dikabulkan Allah SWT. Ia juga berharap wabah Covid-19 dapat segera hengkang dari muka bumi.
Aamiin Yaa Rabbal ‘alamiin. (bel/ono)