Wonoasih (wartabromo.com) – Tiang penyangga jembatan Kedungasem, di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, ambrol hingga kendaraan dilarang melintas. Namun demikian, ada jalur alternatif, yang bisa digunakan.
Jalur tersebut, utamanya untuk pengendara dari arah Kabupaten Lumajang, menuju Banyuwangi. Atau dari arah Surabaya via Tol Paspro, dengan tujuan Banyuwangi lewat jalur pantura.
Hanya saja, penutupan dilakukan di sekitar jembatan menggunakan bambu hingga tong itu dinilai warga tak efektif dan membingungkan. Pengendara atau sopir yang tak mengetahui ada penutupan karena jembatan rusak akan kecele, karena di titik jauh dari jembatan tak terdapat pemberitahuan.
“Kasihan, banyak yang putar balik. Seharusnya portal ditempatkan di persimpangan besar atau traffic light. Untuk utara, bisa dipasang di traffic light SMPN 4. Sedangkan di selatan, di simpang tiga Jorongan,” terang salah satu warga, Dieng Suprapto, Minggu (3/5/2020).
Mau tak mau, warga setempat pun harus memberitahu pada pengendara yang sudah terlanjur ke arah jembatan tersebut. Warga pun sekaligus memberikan informasi jalur mana saja yang bisa dilalui.
Melalui sambungan selular, Kasatlantas Polresta Probolinggo, AKP Tavip Haryanto menyebut, pihaknya sudah koordinasi dengan Dishub Kota Probolinggo terkait rambu-rambu, sekaligus pemberitahuan jalur alternatif yang bisa digunakan.
“Sudah kami upayakan rambu-rambu. Tapi kan hari libur, percetakan banner kan tutup. Mungkin besok Senin sudah terpasang,” katanya.
Nantinya, banner pemberitahuan akan ditempatkan di sejumlah titik strategis. Di antaranya simpang 3 SMPN 4, Simpang tiga Jorongan, dan Randupangger. Mantan Kapolsek Tongas ini mengungkapkan, ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui untuk hindari jembatan rusak.
Pengguna jalan dengan rute Lumajang – Banyuwangi via pantura, bisa lewat jalan IR. Sutami – jalan Mastrip, sampai bundaran Gladak Serang ambil kanan. Lalu ke arah jalan KH. Wahid Hasyim – jalan Sunan Ampel, dan tembus di simpang tiga SMPN 4 Kota Probolinggo. Dari titik itu, bisa ke arah Banyuwangi dengan melintasi jalan KH. Genggong lalu belok kanan jalan Panglima Sudirman.
Sementara untuk dari arah Banyuwangi ke Lumajang, bisa menggunakan jalur tersebut. Atau berputar lewat jalur lingkar utara. “Kalau pengendara motor, bisa tetap lewat jalur jembatan Kedungasem, tapi lewat jalan kampung. Menghindari jembatan yang rusak saja,” ujar Tavip.
Diwartakan sebelumnya, tiang penyangga jembatan kedungasem yang berusia 42 tahun, ambrol. Mengantisipasi jatuhnya korban, jembatan ditutup total. Padahal akses tersebut, merupakan jalan protokol, penghubung kota/kabupaten ke wilayah lain. (lai/saw)