Pasuruan (WartaBromo.com)- Sebanyak 10 kasus positif tercatat di Kabupaten Pasuruan. Sebagian besar merupakan dokter dan perawat.
Hal itu disampaikan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan saat hearing bersama Pansus DPRD setempat, Senin (13/04/2020) pagi.
“Dari 10 kasus postif, 2 merupakan pasien umum, 8 teman-teman dokter dan perawat yang sebelumnya mengikuti pelatihan haji di Surabaya,” kata Sekretaris Satgas Agus Sutiadji.
Agus bilang, ada dari 14 peserta yang sebelumnya mengikuti Bimtek pada 9-18 Maret lalu itu. Dari angka tersebut, 8 yang akhirnya dinyatakan positif Covid-19.
Seperti diketahui, kegiatan Bimtek Haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya menjadi kluster paling besar dalam rantai penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Di Kota dan Kabupaten Probolinggo, 6 kasus positif yang terkonfirmasi berkaitan dengan kluster besar ini.
Kabupaten Pasuruan, berdasar data Satgas, ada 14 peserta yang sempat mengikuti pelatihan di Surabaya itu. Terdiri dari unsur Kemenag 7 orang yang merupakan tenaga pendamping haji. Serta, 7 orang lainnya dari Kemenkes. Terdiri dari dokter dan perawat.
Agus menyampaikan, dari 14 orang tersebut, 8 peserta dinyatakan positif. “Semoga 6 peserta lainnya hasilnya negatif,” katanya pada kegiatan yang disiarkan livestreaming WartaBromo.tv itu.
Sumber di lingkungan Kemenag mengonfirmasi adanya peserta Bimtek dari unsur Kemenag yang positif. “Ada dua yang masih di rumah sakit,” ujarnya.
Berdasar keterangan tersebut, itu berarti 6 peserta Bimtek lain yang dinyatakan positif berasal dari unsur Kemenkes. Yakni dokter dan perawat. (asd/asd)