Probolinggo (wartabromo.com) – Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari merilis secara resmi 3 warga positif Covid-19. Mereka adalah peserta pelatihan petugas haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Maret lalu.
Ketiganya bagian dari 10 peserta bimtek haji yang dikirim oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo. Yang terjangkit virus corona terdiri dari 2 tenaga medis dan 1 tokoh agama. Semuanya berjenis kelamin pria, berasal dari Kecamatan Tongas, Kraksaan, dan Paiton.
Untuk 7 orang lainnya, Pemkab Probolinggo masih menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat. “Alhamdulillah, beliau bertiga kondisinya sehat tanpa keluhan,” kata Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari saat memberikan keterangan pada Jumat malam, 10 April 2020.
Dengan adanya 3 orang positif Covid-19, maka peta sebaran Jawa Timur tak lagi menandai Kabupaten Probolinggo dengan warna kuning. Melainkan berwarna merah, bersama-bersama dengan Kora Probolinggo, Kota/Kabupaten Pasuruan.
Sebelumnya, 4 daerah itu, merupakan kuartet Tapal Kuda yang belum menjadi zona merah Covid-19.
“Sebelumnya Kabupaten Probolinggo merupakan daerah yang aman. Dengan adanya rilis dari pusat dan provinsi, sudah menjadi zona merah,” kata istri Hasan Aminuddin itu.
Tantri juga membantah, Pemkab Probolinggo menutup atau menyembunyikan data kepada masyarakat. “Dalam dua hari ini, kami mendengar tudingan dari beberapa kelompok yang menyatakan pemerintah menutup-nutupi dan menyembunyikan status zona merah ini. Kami berkomitmen untuk melakukan segala prosedur yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat,” kata Tantri.
Diketahui 10 peserta bimtek haji terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) 2 orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) 2 orang dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) 6 orang.
Untuk TPHI dan TPIHI berasal dari Kemenag Kabupaten Probolinggo 2, dari KBIH 1 dan Kanwil Kemenag Jatim 1 orang. Untuk TKHI berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. (lai/saw)