Kraksaan (wartabromo.com) – Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Probolinggo mewaspadai kepulangan TKI ilegal. Sikap itu sebagai cara mengantisipasi jangkitan virus corona (Covid-19).
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo, Hudan Syarifuddin mengatakan TKI/TKW ilegal ini biasanya bekerja di Malaysia.
Keberadaan mereka tidak terpantau, karena lewat jalur tidak resmi. Kantong-kantong TKI ilegal di antaranya di Kecamatan Krucil, Tiris, Gading, Pakuniran, Banyuanyar, hingga Kecamatan Tegalsiwalan.
Para TKI/TKW ilegal itu, dinilainya rawan membawa virus corona saat kembali ke daerah asal. Sebab, negeri jiran itu, saat ini nasibnya sama dengan sebagian negara di dunia, yakni menghadapi serangan Covid-19.
“Malaysia sendiri tak luput dari serangan wabah ini. Banyak TKI yang pulang karena mendekati lebaran. Ini yang perlu kita waspadai. Kami sudah meminta camat, kepala desa, dan RT-RW untuk proses aktif mengecek kedatangan mereka,” ujarnya pada Senin, 30 Maret 2020.
Hudan juga mengaku belum punya data TKI legal yang terjangkit virus Covid-19. TKI legal asal Kabupaten Probolinggo, biasanya ada di Hongkong, Taiwan, Jepang, dan Singapura maupun Malaysia.
“Kalau soal itu, kita tidak bisa tahu pasti. Namun, kami terus memantau segala bentuk perkembangannya melalui PPTKIS dan agensi yang memberangkatkannya,” tandas mantan Kabag Umum itu.
Juru Bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan
Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo
dr. Anang Budi Yoelijanto berharap, warga memberikan peran aktifnya menghadapi wabah virus ini.
Bilamana ada TKI atau pekerja lokal yang pulang dari episentrum virus corona, sedianya menyampaikan informasi.
“Harapannya, pertama, kita sudah mendapatkan daftar dan kita akan mencoba melacak orangnya secara aktif. Kedua, kita harapkan masyarakatpun secara aktif melaporkan diri kepada fasilitas kesehatan terdekat, supaya kita tracking. Kalau dia sehat, selesai, kalau sakit kita akan dampingi,” katanya. (saw/saw)