Terlihat kondisi bangunan pabrik, yang berada di Desa Mojotengah tersebut luluh lantak. Atap bangunan terbuat dari material aluminium terlihat ambruk menyentuh tanah.
Sementara, sejumlah petugas kebakaran sibuk melakukan pemadaman, berlanjut ke pembasahan di sebagian bangunan.
Sedang dua unit mobil pemadam kebakaran sebelumnya terlihat hilir mudik, berikut sebuah truk tangki air yang turut memberikan suplai untuk padamkan api.
Pemilik pabrik bantal kapuk, Munari mengungkapkan kebakaran diketahui tanpa diduga-duga.
Api di gudang utama tiba-tiba saja membesar.
Menurutnya, barang ataupun bahan mudah terbakar seperti rangkaian atap kayu hingga tumpukan kapuk membuat api cepat membesar.
“Kebetulan lagi kosong (tidak ada pekerjaan),” ujar Munari.
Salah satu karyawan, Slamet Rouf menambahkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 WIB subuh, sehingga di dalam pabrik pembuat bantal ini tak terdapat aktivitas.
“Ada dua gudang yang terbakar. Kayaknya dari atas terus merembet,” kata Slamet mengungkap ketika si jago merah membakar gudang itu.
Slamet menduga-duga kebakaran ini terjadi disebabkan oleh adanya korsleting listrik. Ia pun memastikan tak terdapat korban dalam amukan api ini.
Pemilik mengaku, akibat kebakaran ini ia merugi hingga ratusan juta rupiah. (ono/ono)