Pasuruan (WartaBromo.com) – Pabrikan rokok Apache, PT. Karyadibya Mahardika (KDM) akhirnya buka suara terkait PHK masal terhadap 800 karyawannya, Senin (03/02/2020)
Melalui surat elektronik yang dikirim ke WartaBromo, Corporate Affairs & Communications Director PT KDM, Fajar Utomo memberikan penjelasan terkait PHK massal di perusahannya itu.
Fajar menyebut bila langkah efisiensi dengan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) sejatinya hal yang berat. Namun, hal itu harus tetap diambil demi keberlanjutan perusahaan.
“Merupakan keputusan berat bagi kami untuk melepaskan sebagian karyawan yang telah berkontribusi besar terhadap perusahaan. Meski begitu, hal ini perlu dilakukan agar PT KDM mampu untuk terus tumbuh,” jelasnya, Rabu (05/02/2020).
Dikatakan Fajar, dalam beberapa tahun terakhir, industri rokok memang sedang tidak baik. Bahkan, setelah terjadinya akuisisi perusahaan dari Gudang Garam (GG) kepada Japan Tobacco International (JTI) pada 2017 silam pun, situasinya tidak banyak berubah.
Karena itu, hasil evaluasi manajemen diputuskan untuk melakukan efisiensi terhadap 800 karyawan. Terdiri dari bagian produksi hingga staf.
“Industri tembakau di Indonesia tengah dalam kondisi yang terus menurun beberapa tahun belakangan ini, bahkan sejak dilakukannya akuisisi atas PT KDM oleh Japan Tobacco International (JTI),” tambah Fajar.
Kendati demikian, Fajar menjamin proses PHK yang dilakukan pabrik rokok ini sesuai prosedur ketenagakerjaan. Perusahaan telah melaporkannya pada dinas tenaga kerja (Disnaker).
“Implementasi di PT KDM dilakukan dengan mengacu pada aturan ketenagakerjaan yang berlaku. Hal ini juga telah diinformasikan sebelumnya kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan,” tandasnya. (may/asd)