“Berawal dari rebahan, menuju perubahan. Kemampuan visualisasi sebuah project dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, membawa Lzy Visual ke kancah Internasional sebagai wakil dari Indonesia bahkan Asia Tenggara.”
Laporan : Maya Rahma
MEGAHNYA berbagai panggung hiburan ataupun tempat wisata, tak terlepas dari berbagai sosok di belakang layar. Salah satu sosok tersebut yakni Esa Perkasa Novesada, founder dari Lzy Visual, Motion and Design Studio.
Pemuda asal Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ini berhasil berkarya dalam bidang project mapping. Berbagai event pun pernah digarapnya. Seperti Pemprov Jatim Projection Mapping saat ulang tahun Provinsi Jatim, lalu kompetisi Esports PUBG Mobile Indonesia. Hingga akhir-akhir ini project besarnya yakni instalasi kreatif di Atlantis land Surabaya.
Meski sudah memiliki begitu banyak proyek, belum banyak yang tau mengenai konsep video mapping ini.
“Belum banyak yang mengetahui soal project mapping itu apa. Khususnya di kota-kota kecil,” ujar Esa.
Esa menuturkan, projection mapping adalah seni visual dengan mengandalkan teknologi proyektor lalu ditembakkan ke sebuah bidang tertentu. Tentunya semua bidang bisa ditembakkan visualisasi ini. Tujuan dari visualisasi beragam sesuai permintaan. Video mapping ini sebagai media untuk menyampaikan pesan tertentu dalam bentuk visualisasi.
“Lintas ilmu yang bisa berkembang disini, ada animasi, desain, teknis sipil, arsitektur dan coding IT,” jelasnya.
Pemuda asal Kunir tersebut kemudian menceritakan awal mula adanya project ini. Project tercetus saat 5 mahasiswa sedang “rebahan”. Meski rebahan sering dikaitkan dengan pengertian negatif, nyatanya bagi tim Lzy, momen tidur-tiduran ini menghasilkan karya.
“Namanya Lzy berasal dari Lazy dalam Bahasa Inggris. Kita awalnya iseng mengerjakan project untuk memeriahkan sebuah acara di kampus,” aku Esa.
Bisa dibilang, dari event ini semuanya terkoneksi. Esa dkk akhirnya memutuskan untuk melanjutkan berkarya dengan mengikuti berbagai perlombaan video mapping.
“Semuanya otodidak. Ya belajar sendiri,” ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, bersama kelima rekannya, Lzy Visual berhasil menyabet peringkat ke tiga dalam ajang Internasional LightUp Fest 2017 di Romania. Tak hanya itu, Lzy juga turut menggagahkan Indonesia masuk dalam 8 Besar Finalis 1-Minute Projection Mapping 2018, Nagasaki Japan.
“Saat itu Indonesia juga satu-satunya wakil dari Asia Tenggara yang ikut ajang tersebut,” tambahnya.
Wah! Keren juga ya?
Setelah mengharumkan nama Indonesia, pemuda lulusan SMAN 2 Lumajang itu akhirnya dipanggil oleh Menteri Pemuda dan Olahraga pada 2017 lalu. Tak hanya itu, Ia juga mendapatkan apresiasi oleh perusahaan BUMN dan diberangkatkan ke Eropa untuk berjalan-jalan.
Dari sinilah mereka akhirnya meneruskan karya “iseng-iseng” berhadiah ini. Lzy Visual dikembangkan dan sekarang bernaung di sebuah rumah layaknya kantor di wilayah Rungkut Surabaya.
Selain bekerja dengan 5 anggota, kini Lzy Visual juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para freelancer. Baru-baru ini mereka juga buka lowongan magang lho! Wah keren kan project anak muda ini? (*)